Rabu, 26 Oktober 2016

Konsep Dasar Perkembangan Peserta Didik

   Konsep-konsep dasar yang berkenaan dengan perkembangan peserta didik adalah pertumbuhan, kematangan, kedewasaan, perkembangan, dan perkembangan yang normal. Pada dasarnya, perkembangan merujuk kepada perubahan sistematik tentang fungsi-fungsi fisik dan psikis. Perubahan fisik meliputi perkembangan biologis dasar sebagai (pembuahan ovum oleh sperma), dan hasil interaksi proses biologis dan genetika dengan dengan lingkungan. Sedangkan perubahan psikis menyangkut keseluruhan karakteristik psikologis individu, seperti perkembangan kognitif, emosi, sosial, dan moral.

   Dalam kehidupan anak ada dua proses yang beroperasi secara kontinu, yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Banyak orang yang menggunakan istilah "pertumbuhan" dan "perkembangan" secara bergantian. Kedua proses ini berlangsung secara interdependensi, artinya saling bergantung satu sama lain. Kedua proses ini tidak bisa dipisahkan  dalam bentuk-bentuk yang secara pilah berdiri sendiri-sendiri, akan tetapi bisa dibedakan untuk maksud lebih memperjelas penggunaannya.

   Dalam hal ini, kedua proses tersebut memiliki tahapan-tahapan, di antaranya tahap secara moral dan spritual. Karena pertumbuhan dan perkembangan peserta didik dilihat dari tahapan tersebut memiliki kesinambungan yang begitu erat dan penting untuk dibahas, maka kita menguraikannya dalam bentuk struktur yang jelas, baik dari segi teori sampai kaitannya dengan pengaruh yang ditimbulkan.

   A. Pengertian Peserta Didik 
           Peseta didik dalam arti luas adalah setiap orang yang terkait dengan proses pendidikan sepanjang hayat, sedangkan dalam arti sempit adalah setiap siswa yang belajar di sekolah (Sinolungan, 1997). Departemen Pendidikan Nasional (2003) menegaskan bahwa peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya melalui jalur jenjang dan jenis pendidikan.
           Peserta didik merupakan subjek yang menjadi fokus utama dalam penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran. Penting anda memhami sebagai guru bahwa pemahaman dan perlakuan terhadap peserta didik sebagai suatu totalitas atau kesatuan. 

   B. Tahap-tahap dan Ciri Perkembangan Anak
             Dalam ilmu jiwa, perkembangan kita kenal beberapa pembagian masa hidup anak yang disebut sebagai fase. Fase/tahap perkembangan ini mempunyai ciri-ciri yang relatif sama, berupa kesatuan-kesatuan peristiwa bulat.
             Perkembangan manusia mula-mula berada dalam keadaan bayi dengan ciri-ciri yang khas; kemudian bertambah besar dengan ciri-ciri yang khas pula yang disebut kanak-kanak. Setelah itu menjadi anak besar (puber), lalu menjadi remaja, dan akhirmya dewasalah ia. Tiap masa ditandai dengan ciri-ciri tertentu serta kecakapan dan sikap tertentu, yang disebut tahap perkembangan.
  1. Tahap Perkembangan Biologis 
            a. Masa Prenatal
     Masa/periode ini terjadi, pada saat itu anak berada dalam kandungan dan sangat penting sebagai pembentukan manusia yang biasa berdampak sepanjang hidup.
            b. Masa Bayi
  •           Infancy (orok): selama 2 minggu sejak lahir
                      1. Fase partunatal, yaitu 30 menit setelah kelahiran bayi masih merasa bersatu dan tergantung seutuhnya kepada ibunya.
                         2.  Fase neonatal, yaitu setelah plasenta/ ari-ari dipotong, bayi mulai berdiri sendiri sebagai individu.
  •           Babyhood (bayi); 2 tahun setelah masa jabang bayi.
                      Masa ini pembentuk dasar kepribadian, mengalami pertumbuhan secara cepat, sekaligus ketergantungan dengan ibu berkurang/ individualitas.

           c. Masa kanak-kanak Awal (Early Childhood)
               Berlangsung dari umur 2 tahun sampai 6 tahun. Ini masa  sulit karena anak menjadi susah dikontrol dan mulai sadar dia biasa melakukan apapun tanpa bantuan dan merasa tidak harus tunduk pada lingkungan.
            d. Masa Kanak-kanak Akhir (Late Chilhood)
                Berlangsung 6 tahun sampai organ seksualnya masak, pada umumnya 12-13 tahun untuk wanita dan 14-15 tahun untuk pria. Anak-anak mulai belajar mandir, norma-norma absolut kini menjadi relatif, dan suka membanding-bandingkan dengan apa yang dia punya, serta dalam usia ini suka membantah.
           e. Masa Pubertas
               Pubertas ditandai dengan masaknya organ reproduksi, secara fisik sudah siap beranak-pinak, kemudian daya tarik terhadap lawan jenis lebih kuat. Dalam masa ini merupakan masa tumpang tindih dan sulit dibandingkan dengan masa sebelumnya bagi individu.
            f. Masa Remaja ( Adolescense)
               Ini adalah masa transisi, yamg angat sulit dari masa sebelumnya/secara umum merupakan klimaks. Hal ini dapat diuji individu telah mempunyai pola prilaku yang lebih mantap. Masa remaja dibagi 2 bagian, yaitu remaja awal sekitar usia 13-17 tahun dan remaja akhir pada tahun 17-18 tahun.
            g. Masa Dewasa Awal (Early Adulthood)
                Berkisar antar 18-40 tahun. ini adalah masa pemantapan diri terhadap pola hidup baru/ keluarga.
             h. Masa Dewasa Madya (Middle Adulthood/ Middle Age)
                 Berkisar anatara 40-60 tahun, kehidupan umumnya sudah mapan, berkeluarga, dan memiliki beberpa anak. Dalam masa ini, pria dan wanita karier merupakan masa puncak keberhasilan, tap bermunculanlah berbagai penyakit fiik.
              i. Masa Usia Lanjut (Late Adulthood/Old Age)
                 Pada umur 60 tahun ke atas, masa dimana mensyukuri yang sudah dicapai dari masa sebelumnya. Keadaan fisik sudah jauh menurun, bahkan sudah pensiun.

 

Senin, 17 Oktober 2016

Tuna Grahita

Anak berkebutuhan khusus yang disebut juga idiot, dungu, lemah berfikir, dan lain-lain
1. Tunagrahita ringan (IQ 50-75)/ Debil
2. Tunagrahita sedang (IQ 25-50)/ Inbisil
3. Tunagrahita berat (IQ 0-25)/ Idiot

Penyebab Tunagrahita
1. Prenatal (sebelum kelahiran)
= diabetes, cacar, memakai obat-obatan
2. Natal (waktu lahir)
= proses kelahiran, otak terjepit
3. Pos natal (sesudah lahir)
= Gizi buruk, kecelakaan, busung lafar

Ciri-ciri Tunagrahita
1. Masa bayi -> jarang menangis
2. Masa kanak-kanak -> kepala besar 2 kecil
3. Masa puber -> Perkembangan dan pertumbuhan dibawah rata-rata

Hambatan Tunagrahita
1. Hambatan belajar
2. Hambatan belajar bahasa (membaca dan menulis)
3. Hambatan dalam penyesuaian dalam lingkungan
4. Hambatan kepribadian

Pelayanan Pendidikan
1. Inklunsi penuh
2. Kelas reguler dengan klaster
3. Kelas reguler dengan full out
4. Kelas reguler dengan klaster dan full out
5. Kelas khusus dengan pengintegrasian
6. Kelas khusus penuh

Lirik Lagu Afgan SyahReza- Wajahmu Mengalihkan Duniaku

Ketika kau lewat di bumi tempat ku berdiri
Kedua mata ini tak berkedip menatapi
Pesona indah wajahmu mampu mengalihkan duniaku
Tak henti membayangkanmu terganggu oleh cantikmu

Tujuh hari dalam seminggu
Hidup penuh warna ku coba mendekatimu
Memberi tanda cinta
Engkau wanita tercantikku yang pernah ku temukan
Wajahmu mengalihkan duniaku

Hey .. Hey .. Hey.. Pesonamu
Dan wajahmu mengalihkanku

Pesona indah wajahmu mampu mengalihkan duniaku
Tak henti membayangkanmu terganggu oleh cantikmu

Tujuh hari dalam seminggu
Hidup penuh warna ku coba mendekatimu
Memberi tanda cinta
Engkau wanita tercantikku yang pernah ku temukan
Wajahmu mengalihkan duniaku

Hidupku penuh warna
Ku selalu mendekatimu memberi tanda cinta hooo ooo..

Engkau wanita tercantikku yang pernah ku temukan
Wajahmu mengalihkan duniaku

Mengalihkan duniaku
Mengalihkan duniaku
Mengalihkan duniaku

Jumat, 14 Oktober 2016

Lirik lagu Indah Nevertari-Come N love me

Hei cinta bukanlah mainan
Ini sebuah perasaan
Jangan sekali kau menyakitinya
Bila kau tak ingin kena karmanya

Hei kau takut karma cinta
Masih kau coba-coba
Karena cinta itu adalah sakral
Untuk selamanya menuju kekal

Petiklah hatiku
Dengan kesungguhan
Jadilah embun penyejukku

Nyalakan cahaya
Menuntun langkahku
Ku kan setia dibelakangmu

Come n love me come n love me
Come n love me come n love me

Reff:
Aku mau cinta, sekali saja, tapi untuk selamanya
ku mau cinta, sepenuh rasa, miliki aku selamanya
Berilah cinta, bagai cahaya, terangi aku selamanya
Temani aku selamanya

Come n love me come n love me
Come n love me come n love me

Hei cinta bukanlah mainan
Ini sebuah perasaan
Jangan menyakitinya

Hei kau takut karma cinta
Masih suka coba-coba
Cinta adalah sakral
Untuk selamanya menuju kekal

Come n love me come n love me
Come n love me come n love me

Aku mau cinta, sekali saja, tapi untuk selamanya
ku mau cinta, sepenuh rasa, miliki aku selamanya
Berilah cinta, bagai cahaya, terangi aku selamanya
Temani aku selamanya

Hubungan Filsafat dengan Pendidikan



Pengetahuan dimulai dengan rasa ingin tahu, kepastian dimulai dengan rasa ragu-ragu sedangkan filsafat dimulai dengan kedua-duanya. Berfilsafat didorong untuk mengetahui apa yang telah tahu dan apa yang belum tahu, berfilsafat berarti berendah hati bahwa tidak semuanya akan pernah diketahui dalam kemestaan yang seakan tak terbatas. Demikian juga berfilsafat berarti mengoreksi diri, semacam keberanian untuk berterus terang, seberapa jauh sebenarnya kebenaran yang dicari telah diangkau.

Ilmu merupakan pengetahuan yang digumuli sejak sekola dasar pendidikan lanjutan dan perguruan tinggi, berfilsafat tentang ilmu berarti terus terang kepada diri sendiri. Ilmu membatasi lingkup penjelajahannya pada batas pengalaman manusia juga disebabkan metode yang digunakan dalam menyusun yang telah teruji kebenarannya secara empiris.

Filsafat membahas sesuatu dari segala aspeknya yang mendalam, maka dikatakan kebenaran filsafat adalah kebenaran menyeluruh yang sering dipertentangkan dengan kebenaran ilmu yang sifatnya relatif. Karena kebenaran ilmu hanya ditinjau dari segi yang bisa diamati oleh manusia saja. Sesungguhnya isi alam yang dapat diamati hanya sebagian kecil saja, diibaratkan mengamati gunung es, hanya mampu melihat yang di atas permukaan laut saja. Semantara filsafat mencoba menyelami sampai kedasar gunung es itu untuk meraba segala sesuatu yang ada melalui pikiran dan renungan yang kritis.

Sedangkan pendidikan merupakan salah satu bidang ilmu, sama halnya dengan ilmu-ilmu lain. Pendidikan lahir dari induknya yaitu filsafat, sejalan dengan proses perkembangan ilmu, ilmu pendidikan juga lepas secara perlahan-lahan dari dari induknya. Pada awalnya pendidikan berada bersama dengan filsafat, sebab filsafat tidak pernah bisa membebaskan diri dengan pembentukan manusia. Filsafat diciptakan oleh manusia untuk kepentingan memahami kedudukan manusia, pengembangan manusia, dan peningkatan hidup manusia.

PENDIDIKAN
Pendidikan adalah segala usaha orang dewasa dalam pergaulannya dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohani kearah kedewasaan.
Secara garis besar pengertian pendidikan dapat dibagi menjadi tiga yaitu :
a.       Pendidikan,
b.      teori umum pendidikan,
c.       ilmu pendidikan.

Pengertian pertama, pendidikan pada umumnya yaitu mendidik yang dilakukan oleh masyarkat umum. Pendidikan seperti ini sudah ada semenjak manusia ada di muka bumi ini. Pada zaman purba, kebanyakan manusia memerlukan anak-anaknya secara insting atau naluri, suatu sifat pembawaan, demi kelangsungan hidup keturunanya. Yang termasuk insting manusia antara lain sikaf melindungi anak, rasa cinta terhadap anak, bayi menangis, kempuan menyusu air susu ibu dan merasakan kehangatan dekapan ibu.
Pekerjaan mendidik mencakup banyak hal yaitu segala sesuatu yang bertalian dengan perkembangan manusia. Mulai dari perkembangan fisik, kesehatan, keterampilan, pikiran, perasaan, kemauan, sosial, sampai kepada perkembangan iman. Mendidik bermaksud membuat manusia menjadi lebih sempurna, membuat manusia meningkatkan hidupnya dari kehidupan alamiah menjadi berbudaya. Mendidik adalah membudayakan manusia.

Kedua, pendidikan dalam teori umum, menurut John Dewey pendidikan itu adalah The general theory of education dan Philoshophy is the general theory of education, dan dia tidak membedakan filsafat pendidikan dengan teori pendidikan, atau filsafat pendidikan sama dengan teri pendidikan. Sebab itu ia mengatakan pendidikan adalah teori umum pendidikan.
Konsep di atas bersumber dari filsafat pragmatis atau filsafat pendidikan progresif, inti filsafat pragmatis yang mana berguna bagi manusia itulah yang benar, sedangkan inti filsafat pendidikan progresif mencari terus-menerus sesuatu yang paling berguna hidup dan kehidupan manusia.

Ketiga, ilmu pendidikan dibentuk oleh sejumlah cabang ilmu yang terkait satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan. Masing-masing cabang ilmu pendidikan dibentuk oleh sejumlah teori.

FILSAFAT
Filsafat adalah hasil pemikiran dan perenungan secara mendalam tentang sesuatu sampai keakar-akarnya. Sesuatu disini dapat berarti terbatas dan dapat pula berarti tidak terbatas. Bila berarti terbatas, filsafat membatasi diri akan hal tertentu saja. Bila berarti tidak terbatas, filsafat membahas segala sesuatu yang ada dialam ini yang sering dikatakan filsafat umum. Sementara itu filsafat yang terbatas adalah filsafat ilmu, filsafat pendidikan, filsafat seni dan lain-lainnya.
Filsafat membahas sesuatu dari segala aspeknya yang mendalam, maka dikatakan kebenaran filsafat adalah kebenaran menyeluruh yang sering dipertentangkan dengan kebenaran ilmu yang sifatnya relatif. Karena kebenaran ilmu hanya ditinjau dari segi yang bisa diamati oleh manusia saja, sesungguhnya isi alam yang dapat dinikmati hanya sebagian kecil saja. Misalnya mengamati gunung es, hanya mampu melihat yang di atas permukaan di laut saja. Sementara itu filsafat mencoba menyelami sampai kedasar gunung es itu untuk meraba sesuatu yang ada dipikiran dan renungan yang kritis.
Dalam garis besarnya ada empat cabang filsafat yaitu: metafisiska, epistemologi, logika, dan etika, dengan kandungan materi masing-masing sebagai berikut :
1.      Metafisika adalah filsafat yang meninjau tentang hakekat segala sesuatu yang terdapat dialam ini. Dalam kaitannya dengan manusia, ada dua pandangan menurut Callahan (1983) yaitu :
a.       Manusia pada hakekatnya adalah spritual. Yang ada adalah jiwa tau roh, yang lain adalah semu. Pendidikan berkewajiban membebaskan jwa dari ikatan semu. Pendidikan adalah untuk mengaktualisasikan diri, pandangan ini dianut oleh kaum Idealis, Scholastik, dan beberapa Realis.
b.      Manusia adalah organisme materi.Pandangan ini dianut kaum Naturalis, Materialis, Eksprementalis, Pragmatis, dan beberapa Realis. Pendidikan adalah untuk hidup. Pendidikan berkewajiban membuat kehidupan menusia menjadi menyenangkan.
2.      Epistemologi adalah filfat yang membahas tentang pergaulan dan kebenaran, dengan rincian masing-masing sebagai beikut :
a.       ada lima sumber pengetahuan yaitu:
1)      Otoritas, yang terdapat dalam ensiklopedia, buku teks yang baik, rums dan tabel.
2)      Comman sense yang ada pada adat dan tradisi.
3)      Intuisi yang berkaitan dengan perasaan.
4)      Pikiran untuk menyimpulkan hasil pengalaman.
5)      Pengalaman yang terkontrol untuk mendapatkan pengetahuan secara ilmiah.
b.      ada empat teori kebenaran yaitu:
1)      Koheren, sesuatu akan benar bila ia konsesten dengan kebenaan umum.
2)      Koresponden, sesuatu akan benar bila ia dengan tepat dengan fakta yang jelas.
3)      Pragmatisme, sesuatu dipandang benar bila konsekuensinya memberi manfaat bagi kehidupan.
4)      Skeptivisme, kebenaran dicari secara ilmiah dan tidak ada kebenaran yang lengkap.
3.      Logika adalah filsafat yang membahas tentang cara manusia berpikir dengan benar. Dengan memahami filsafat logika diharapkan manusia bisa berpikir dan mengemukakan penadapatnya secara tepat.
4.      Etika adalah filsafat yang menguaraikan tentang perilaku manusia, Nilai dan norma masyarakat serta ajaran agama menjadi pokok pemikiran dalam filsafat ini. Filsafat etika sangat besar mempengaruhi pendidikan sebab tujuan pendidikan untuk mengembangan perilaku manusia, anatara lain afeksi peserta didik.
Junjun (1981) membagi proses perkembangan ilmu menjadi dua bagian yang seling berkaitan satu dengan yang lain. Tingkat proses perkembangan yang dimaksud adalah:
1)      Tingkat empiris adalah ilmu yang baru ditemukan di lapangan. Ilmu yang masih berdiri sendiri, baru sedikit bertautan dengan penemuan yang lain sejenis. Pada tingkat ini wujud ilmu belum utuh, masing-masing sesuai dengan misi penemuannya karena belum lengkap.
2)      Tingkat penjelasan atau teoretis, adalah ilmu yang sudah mengembangkan suatu struktur teoretis. Dengan struktur ini ilmu-ilmu emperis yang masih terpisah-pisah itu dicari kaitannya satu dengan yang lain dan dijelaskan sifat kaitan itu. Dengan cara ini struktur berusaha mengintergrasikan ilmu-ilmu empiris itu menjadi suatu pola yang berarti.
Dari uraian di atas kita sudah berkenalan dengan ilmu empiris berupa simpulan-simpulan penelitian dan konsep-konsep serta ilmu teoretis dalam bentuk teori-teori atau grand theory-grand theory.
Pendidikan adalah merupakan salah satu bidang ilmu. Sama halnya dengan ilmu-ilmu yang lain, pendidikan lahir dari induknya filsafat. Sejalandengan proses perkembangan ilmu ilmu pendidikan juga lepas secara perlahan-lahan dari induknya. Pada awalnya pendidikan bersama dengan filsafat sebab filsafat tidak pernah bisa membebaskan diri dengan pembentukan manusia. Filsafat diciptakan oleh manusia untuk kepentingan memahami kedudukan manusia, pengembangan manusia, dan peningkatan hidup manusia.

C. HUBUNGAN ANTARA FILSAFAT DAN PENDIDIKAN
Hubungan antara filsafat dan pendidikan terkait dengan persoalan logika, yaitu: logika formal yang dibangun atas prinsif koherensi, dan logika dialektis dibangun atas prinsip menerima dan membolehkan kontradiksi. Hubungan interakif antara filsafat dan pendidikan berlangsung dalam lingkaran kultural dan pada akhirnya menghasilkan apa yang disebut dengan filsafat pendidikan.
Menurut Zanti Arbi (1988) Filsafat Pendidikan adalah sebagai berikut :
1)      Menginspirasikan.
2)      Menganalisis.
3)      Mempreskriptifkan.
4)      Menginvestigasi
Maksud menginsparasikan adalah memberin insparasi kepada para pendidik untuk melaksanakan ide tertentu dalam pendidikan. Melalui filsafat tentang pendidikan, filosof memaparkan idennya bagaimana pendidika itu, kemana diarahkan pendidikan itu, siapa saja yang patut menerima pendidikan, dan bagaimana cara mendidik serta peran pendidik. Sudah tentu ide-ide ini didasari oleh asumsi-asumsi tertentu tentang anak manusia, masyarakat atau lingkungan, dan negara.
Sementara itu yang dimaksud dengan menganalisis dalam filsafat pendidikan adalah memeriksa teliti bagian-bagian pendidikan agar dapat diketahui secara jelas validitasnya. Hal ini perlu dilakukan agar dalam penyusunan konsep pendidikan secara utuh tidak terjadi kerancan, umpang tindih, serta arah yang simpang siur. Dengan demkian ide-ide yang komplek bisa dijernihkan terlebih dahulu, tujuan pendidikan yang jelas, dan alat-alatnya juga dapat ditentukan dengan tepat.
Francis Bacon dalam bukunya The Advencement of Leraning mengemukakan tesis bahwa kebanyakan pengetahuan yang dimiliki oleh manusia mengandung unsur-unsur valitditas yang bermanfaat dalam menyelesaikan persoalan sehari-hari, bila pengetahuan itu berisikan dari salah satu konsep yang telah berlangsung selama bertahun-tahun. Bacon menggunakan logika induktif sebagai teknik krisis atau analisis untuk menemukan arti pendidikan yang dapat diandalkan. Melalui pengalaman secara kritis dengan logika induktif akan dapat ditemukan konsep-konsep pendidikan.
Mempreskriptifkan dalam filsafat pendidikan adalah upaya mejelaskan atau memberi pengarahan kepada pendidik melalui filsafat pendidikan. Yang jelaskan bisa berupa hakekat manusia bila dibandingkan dengan mahluk lain, aspek-aspek peserta didik yang patut dikembangkan; proses perkembangan itu sendiri, batas-batas bantuan yang bisa diberikan kepada proses perkembangan itu sendiri, batas-batas keterlibatan pendidik, arah pendidikan yang jelas , target-target pendidikan bila dipandang perlu, perbedaan arah pendidikan bila diperlukan sesuai dengan kemampuan, bakat, dan minat anak-anak.
Johann Herbart dalam bukunya Scence of education menginginkan agar guru mempunyai informasi yang dapat dihandalkan mengenai tujuan pendidikan yang dapat dicapai dan proses belajar sebelum guru ini memasuki kelas. Pondasi pendidikan yang dikontruksi di atas asumsi yang disangsikan kebenarannya atau di atas tradisi yang masih kabur perlu segera diganti dengan informasi-informasi yang valid. Suatu informasi yang direkonstruksi dari atau secara ilmiah.
Yang dimaksud menginvestigasi dalam filsafat pendidikan adalah untuk memeriksa atau meneliti kebenaran suatu teori pendidikan. Pendidikan tidak dibenarkan mengambil begitu saja suatau konsep atau teori pendidikan untuk dipraktikan dilapangan. Pendidik seharusnya mencari sendiri konsep-konsep pendidikan di lapangan atau melalui penelitian-penelitian. Untuk sementara filsafat pendidikan bisa dipakai latar pengetahuan saja. Selanjutnya setelah pendidik berhasil menemukan konsep, barulah filsafat pendidikan dimanfaatkan untuk mengevaluasinya, atau sebagai pembanding, untuk kemungkinan sebagai bahan merevisi, agar konsep pendidikan itu menjadi lebih mantap.
John Dewey dalam bukunya Democracy and Education menyatakan bahwa pengelaman adalah tes terakhir dari segala hal. Mereka memandang pengalaman sebagai panji-panji semua filsafat pendidikan yang mempunyai komitmen terhadap inquiry atau penyelidik. Filosfo berfungsi memilih pengalaman-pengalaman yang cocok untuk memanjukan efisiensi sosial. Filsafat pendidikan berusaha menafsirkan proses belajar-mengajar menurut prosedur pengujian ilmiah dan kemudian memberi komentar tentang nilai atau kemanfaatannya. Filsafat pendidikan mencari konsekuensi proses belajar mengajar, apa yang telah dilakukan, apa kelemahannya, dan bagaimana cara mengatasi kelemahan itu.
Para filosof, melalui filsafat pendidikannya, berusaha menggali ide-ide baru tentang pendidikan, yang menurut pendapatnya lebih tepat ditinjau dari kewajaran keberadaan peserta didik dan pendidik maupun ditinjau dari latar gografis, sosologis, dan budaya suatu bangsa. Dari sudut pandang keberadaan manusia akan menimbulkan aliran Perennialis, Realis, Empiris, Naturalis, dan Eksistensialis. Sedangkan dari sudut geografis, sosiologis, dan budaya akan menimbulkan aliran Esensialis, Tradisionalis, Progresivis, dan Rekontruksionis.
Berbagai aliran filafat pendidikan tersebut di atas, memberikan dampak terciptanya konsep-konsep atau teori-teori pendidikan yang beragam. Masing-masing konsep akan mendukung filsafat pendidikan itu. Dalam membangun teori-teori pendidikan, filsafat pendidikan juga mengingatkan agar teori-teori itu diwujudkan diatas ebenaran berdasarkan kaidah-kaidah keilmuan. Dengan kata lain, teori-teori pendidikan harus disusun berdasarkan hasil-hasil penelitian ilmiah.






DAFTAR PUSTAKA
Suriasumantri, S. Jujun. 1996. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan
Purwanto, Ngalim. M. 2003. Ilmu Pendidikan Teoretis dan Praktis. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Pidarta, Made. 1997. Landasan Kependidikan Stimulus Ilmu Pendidikan bercorak Indonesia. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Minggu, 09 Oktober 2016

Persahabatan SMA-ku

Hay perkenalkan nama saya Alvira Dwi Utami saya akan akan sharing nih temen-temen saya atau bisa dibilang sahabat lah sewaktu saya zaman SMA dulu untuk itu saya perkenalkan diri saya sendiri dulu yah

1. Alvira dwi utami biasa dipanggil pira vira atau ndutlah (sedih)
saya ituh orang nya gak suka bertele-tele langsung to the point aja gak suka basa-basi (ceilah galak bgt yak asli nya mah baik banget kok lemah lembut lagi) ramah ko saya mah orang nurut apa kata orang tua, orang tua bilang A yah harus A gaboleh B. Ntr kualat loh kalau ngelawan orang tua hehe

2. Mamduha biasa dipanggil duha atau mam
Ini orang baik banget loman lagi sama sahabat nya sendiri, sama sahabat aja loman apalagi sama pacar yah wkwk, tapi ini orang gebetannya banyak banget terus teledor lagi, saya kalau ada masalah sedikit pasti langsung curhat sama ini orang pokok nya yang terbaik deh buat ini orang

3. Ifroh hardianti biasa dipanggil ipoh
Ini orang baik kok orangnya tapi yah gitu gebetannya dimana-mana ups sory yah poh, asli nya mah cewe tapi kelakuannya kaya laki jeger banget ini orang, tapi cantik kok orang nya putih lagi

4. Tiya hertiyana biasa dipanggil ibu tya
Ini orang ibu dari kita-kita semua kalau kita semua ada masalah pasti curhat sama dia deh. Baik banget tau orang nya. Ibu kiya yang satu ini belum pernah pacaran loh uh pokoknya kalau cowo yang dapet ibu tya pasti beruntung banget deh percaya deh terbaik deh buat ini orang

5. Fitri maelani biasa di panggil burok
Ini orang yang paling pinter dari kita semua kalau kita ada tugas PR atau apa gitu kita pasti nyontek sama dia tapi gak pernah marah terus orang nya serada pelupa kalau ada apa-apa pasti harus di ingetin baik banget kok orang nya dia mah

6. Ifat fatmawati biasa dipanggil ipat
Kalau sama ini orang saya gak terlalu deket banget dia baik kok orang nya setau saya yah wkwk terus orang nya latah, teledor, dan pelupa pacar nya banyak banget tau wkwk

7. Iislahiyah biasa dipanggil iis
Ini orang teman sebangku saya sewaktu saya duduk di kelas 3 SMA, orang nya baik kalau ngomong suka pake bahasa jawa kadang dia bahan kita tertawaan seru kalau ngeledek ini orang lucu aja

8. Melyanti mahfudoh biasa di panggil dinar, nay
Dari nama asli nya ke panggilan nya gak nyambung banget yah dia baik kok orang nya tapi ini orang pernah ada masalah lah sama kita masalah sepele padahal mah

9. Rima anjar biasa dipanggil rima
Ini orang baik kok tapi yah gitu cowo yang saya suka malah lebih milih ini orang (tapi namanya juga perasaan yah gak biaa disalahin) ini orang mandiri banget ke ibu-ibuan pinter masak dan mau ngurusin adik satu-satunya istri idaman dia mah

Masa-masa SMa adalah masa-masa alay dimana kita saling tertarik dengan lawan jenis yang paling saya kangenin di masa SMA itu guru nya teman-teman nya dan kantin nya terutama kantin nya yah kalau kita gak ada guru pasti langsung cuus ke kantin apalagi ditambah ibu-ibu nya yang baik ramah lagi. Guru yang paling kita semua deket dari kelas 1-3 SMA yaitu pak sandy orang nya baik tapi kadang kalau kita jajan pasti di mintain deh tapi kalau ke nilai beliau tidak pelit sama sekali the best deh buat bapak ini, pokoknya banyak banget kenangan yang tidak pernah dilupakan masa-masa SMA setiap hari sabtu atau jumat pasti ada salah satu rumah yang kita singgahi untuk nyicipin makanan nya jalan-jalan atau gak hangout ke tempat makan seru banget deh sama kalian semua yang terbaik deh. Mudah-mudahan persahabatan kita awet yah sampai kita nikah punya anak dan cucu sampai maut yang memisahkan kita semua aminnnnn.

Lirik Lagu Ratu - Salahkah Aku Mencintaimu

Kutatap dua bola matamu.
Tersirat apa yang ?kan terjadi.
Kau ingin pergi dariku.
Meninggalkan semua kenangan.
Menutup lembaran cerita. Oh sayangku...
Aku tak mau... Ku tau semua akan berakhir.
Tapi ku ?tak rela lepaskanmu.
Kau tanya mengapa aku tak ingin pergi darimu.
Dan mulutku diam membisu...

Salahkah bila diriku terlalu mencintaimu.
Jangan tanyakan mengapa
Karena aku tak tau.
Aku pun tak ingin bila
kau pergi tinggalkan aku.
Masihkah ada hasratmu
?tuk mencintaiku lagi.
Apakah yang harus aku lakukan.
?tuk menarik perhatianmu lagi...
Walaupun harus
Mengiba agar kau tetap disini.
Lihat aku duhai sayangku...