Rabu, 26 Oktober 2016

Konsep Dasar Perkembangan Peserta Didik

   Konsep-konsep dasar yang berkenaan dengan perkembangan peserta didik adalah pertumbuhan, kematangan, kedewasaan, perkembangan, dan perkembangan yang normal. Pada dasarnya, perkembangan merujuk kepada perubahan sistematik tentang fungsi-fungsi fisik dan psikis. Perubahan fisik meliputi perkembangan biologis dasar sebagai (pembuahan ovum oleh sperma), dan hasil interaksi proses biologis dan genetika dengan dengan lingkungan. Sedangkan perubahan psikis menyangkut keseluruhan karakteristik psikologis individu, seperti perkembangan kognitif, emosi, sosial, dan moral.

   Dalam kehidupan anak ada dua proses yang beroperasi secara kontinu, yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Banyak orang yang menggunakan istilah "pertumbuhan" dan "perkembangan" secara bergantian. Kedua proses ini berlangsung secara interdependensi, artinya saling bergantung satu sama lain. Kedua proses ini tidak bisa dipisahkan  dalam bentuk-bentuk yang secara pilah berdiri sendiri-sendiri, akan tetapi bisa dibedakan untuk maksud lebih memperjelas penggunaannya.

   Dalam hal ini, kedua proses tersebut memiliki tahapan-tahapan, di antaranya tahap secara moral dan spritual. Karena pertumbuhan dan perkembangan peserta didik dilihat dari tahapan tersebut memiliki kesinambungan yang begitu erat dan penting untuk dibahas, maka kita menguraikannya dalam bentuk struktur yang jelas, baik dari segi teori sampai kaitannya dengan pengaruh yang ditimbulkan.

   A. Pengertian Peserta Didik 
           Peseta didik dalam arti luas adalah setiap orang yang terkait dengan proses pendidikan sepanjang hayat, sedangkan dalam arti sempit adalah setiap siswa yang belajar di sekolah (Sinolungan, 1997). Departemen Pendidikan Nasional (2003) menegaskan bahwa peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya melalui jalur jenjang dan jenis pendidikan.
           Peserta didik merupakan subjek yang menjadi fokus utama dalam penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran. Penting anda memhami sebagai guru bahwa pemahaman dan perlakuan terhadap peserta didik sebagai suatu totalitas atau kesatuan. 

   B. Tahap-tahap dan Ciri Perkembangan Anak
             Dalam ilmu jiwa, perkembangan kita kenal beberapa pembagian masa hidup anak yang disebut sebagai fase. Fase/tahap perkembangan ini mempunyai ciri-ciri yang relatif sama, berupa kesatuan-kesatuan peristiwa bulat.
             Perkembangan manusia mula-mula berada dalam keadaan bayi dengan ciri-ciri yang khas; kemudian bertambah besar dengan ciri-ciri yang khas pula yang disebut kanak-kanak. Setelah itu menjadi anak besar (puber), lalu menjadi remaja, dan akhirmya dewasalah ia. Tiap masa ditandai dengan ciri-ciri tertentu serta kecakapan dan sikap tertentu, yang disebut tahap perkembangan.
  1. Tahap Perkembangan Biologis 
            a. Masa Prenatal
     Masa/periode ini terjadi, pada saat itu anak berada dalam kandungan dan sangat penting sebagai pembentukan manusia yang biasa berdampak sepanjang hidup.
            b. Masa Bayi
  •           Infancy (orok): selama 2 minggu sejak lahir
                      1. Fase partunatal, yaitu 30 menit setelah kelahiran bayi masih merasa bersatu dan tergantung seutuhnya kepada ibunya.
                         2.  Fase neonatal, yaitu setelah plasenta/ ari-ari dipotong, bayi mulai berdiri sendiri sebagai individu.
  •           Babyhood (bayi); 2 tahun setelah masa jabang bayi.
                      Masa ini pembentuk dasar kepribadian, mengalami pertumbuhan secara cepat, sekaligus ketergantungan dengan ibu berkurang/ individualitas.

           c. Masa kanak-kanak Awal (Early Childhood)
               Berlangsung dari umur 2 tahun sampai 6 tahun. Ini masa  sulit karena anak menjadi susah dikontrol dan mulai sadar dia biasa melakukan apapun tanpa bantuan dan merasa tidak harus tunduk pada lingkungan.
            d. Masa Kanak-kanak Akhir (Late Chilhood)
                Berlangsung 6 tahun sampai organ seksualnya masak, pada umumnya 12-13 tahun untuk wanita dan 14-15 tahun untuk pria. Anak-anak mulai belajar mandir, norma-norma absolut kini menjadi relatif, dan suka membanding-bandingkan dengan apa yang dia punya, serta dalam usia ini suka membantah.
           e. Masa Pubertas
               Pubertas ditandai dengan masaknya organ reproduksi, secara fisik sudah siap beranak-pinak, kemudian daya tarik terhadap lawan jenis lebih kuat. Dalam masa ini merupakan masa tumpang tindih dan sulit dibandingkan dengan masa sebelumnya bagi individu.
            f. Masa Remaja ( Adolescense)
               Ini adalah masa transisi, yamg angat sulit dari masa sebelumnya/secara umum merupakan klimaks. Hal ini dapat diuji individu telah mempunyai pola prilaku yang lebih mantap. Masa remaja dibagi 2 bagian, yaitu remaja awal sekitar usia 13-17 tahun dan remaja akhir pada tahun 17-18 tahun.
            g. Masa Dewasa Awal (Early Adulthood)
                Berkisar antar 18-40 tahun. ini adalah masa pemantapan diri terhadap pola hidup baru/ keluarga.
             h. Masa Dewasa Madya (Middle Adulthood/ Middle Age)
                 Berkisar anatara 40-60 tahun, kehidupan umumnya sudah mapan, berkeluarga, dan memiliki beberpa anak. Dalam masa ini, pria dan wanita karier merupakan masa puncak keberhasilan, tap bermunculanlah berbagai penyakit fiik.
              i. Masa Usia Lanjut (Late Adulthood/Old Age)
                 Pada umur 60 tahun ke atas, masa dimana mensyukuri yang sudah dicapai dari masa sebelumnya. Keadaan fisik sudah jauh menurun, bahkan sudah pensiun.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar