Minggu, 27 November 2016

Lirik Lagu HiVi - Pelangi

Ku ingin cinta hadir untuk selamanya
Bukan hanya lah untuk sementara
Menyapa dan hilang
Terbit tenggelam bagai pelangi
Yang indahnya hanya sesaat
Tuk ku lihat dia mewarnai hari

Tetaplah engkau di sini
Jangan datang lalu kau pergi
Jangan anggap hatiku
Jadi tempat persinggahanmu
Untuk cinta sesaat

Mengapa ku tak bisa jadi
Cinta yang tak akan pernah terganti
Cinta yg tak kan terjadi
Lalu mengapa kau masih di sini
Memperpanjang harapan

Tetaplah engkau di sini
Jangan datang lalu kau pergi
Jangan anggap hatiku
Jadi tempat persinggahanmu
Untuk cinta sesaat

Kau bagai kata yg terus melaju
Diluasnya ombak samudera biru
Namun sayangnya kau tak pilih aku
Jadi pelabuhanmu

Tetaplah engkau di sini
Jangan datang lalu kau pergi
Jangan anggap hatiku
Jadi tempat persinggahanmu

Bila tak ingin di sini
Jangan berlalu lalang lagi
Biarkanlah hatiku
Mencari cinta sejati
Wahai cintaku
Wahai cinta sesaat

Lirik Lagu Ashanty feat Anang H - Bukan Untuk Sembarang Hati

Aku cinta mati padamu
Takkan sanggup tanpamu
Bahagiamu itu bahagiaku
Dan setiap air matamu
Itulah juga kesedihanku

#
Aku cinta mati padamu
Jangan pernah meragukanku
Terlalu dalam cintaku ini
Mungkin aku bisa mati
Bila harus kehilangan dirimu

Reff:
Bukan untuk sembarang hati
Aku katakan ini
Sungguh aku cinta kamu
Bukan untuk sembarang hati
Hingga nafas berhenti
Aku rela berlelah untukmu

Senin, 14 November 2016

Lirik lagu Dia-Sammy simorangkir

Dia hanya dia di duniaku
Dia hanya dia di mataku
Dunia terasa telah menghilang
Tanpa ada dia di hidupku

Sungguh sebuah tanya yang terindah
Bagaimana dia merengkuh sadarku
Tak perlu ku bermimpi yang indah
Karena ada dia di hidupku

Ku ingin dia yang sempurna (yang sempurna)
Untuk diriku yang biasa (yang biasa)
Ku ingin hatinya, ku ingin cintanya
Ku ingin semua yang ada pada dirinya

Ku hanya manusia biasa (yang biasa)
Tuhan bantu ku tuk berubah (untuk berubah)
Tuk miliki dia, tuk bahagiakannya
Tuk menjadi seorang yang sempurna untuk dia

Ku ingin dia yang sempurna (yang sempurna)
Untuk diriku yang biasa
Ku ingin hatinya, ku ingin cintanya
Ku ingin semua yang ada pada dirinya

Ku hanya manusia biasa (yang biasa)
Tuhan bantu ku tuk berubah (tuk berubah)
Tuk miliki dia, tuk bahagiakannya
Tuk menjadi seorang yang sempurna untuk dia

Kamis, 10 November 2016

Lirik lagu Dewa 19- Bukan cinta manusia biasa

Ku tetap mencintaimu masih
Meski kau tak cinta aku
Ku tetap merindukan
Meski kau tak pernah merasa
Sedikit pun untuk merindukan aku

Reff:
Cintaku ini bukan cinta milik manusia biasa
Cintaku ini cinta sejati yang paling sejati

Ku tetap memaafkan salahmu
Meski kau terus sakiti
Ku tetap menerima
Seribu kata maaf
Yang selalu kau ucapkan
Dari bibirmu yang manis

Repeat Reff

Ku tetap mencintaimu masih
Meski kau tak cinta aku
Ku tetap merindukan
Meski kau tak pernah merasa sedikit pun
Untuk merindukan diriku
Merindukan aku

Salahkah Kita?

AWALNYA BIASA SAJA, ENTAH MULAI KAPAN MUNCUL RASA. Bergejolak di dalam dada laksana air mendidih menggelegak. Pikiran penuh dengan wajahnya dan lidah tidak bisa dikendalikan untuk selalu menyebut namanya. Senyum yang jarang terlihat kini jadi bingkai wajah dan entah kenapa seluruh dunia juga seolah membalas senyumnya.

SAAT berjauhan rindu, tapi bertatap muka malu. Saat tak jumpa terbayang-bayang, namun saat bertemu canggung meradang. Ribuan kata dalam akal pikiran sudah terangkai, namun lidah kelu kaku dan lunglai. Dari pesimistis berubah jadi romantis, dari oportunis bisa berganti puitis.

Demi dia, tidak ada benua yang terlalu jauh untuk dijalani, tidak ada gunung yang terlalu tinggi untuk didaki, dan tidak ada samudra yang terlalu luas untuk disebrangi.

Anda paham diri Anda adalah seseorang pemberani, namun mendadak gagap di hadapannya. Anda tahu diri Anda tidak terlalu senang berkorban demi orang lain, tapi di hadapannya seolah ada seribu nyawa baginya.

Don't panic, it's not some kind of sickness, therefore no need to call a doctor. Jangan pula panik, karena ia bukan sebuah dosa. Setidaknya ia belum tenntu jadi sebuah dosa.

Sudah kami katakan, cinta adalah fitrah dan indikasi kedewasaan. Bila Anda sudah merasa jatuh cinta, kami ucapkan selamat!  Karena itu tanda Anda normal dan baik-baik saja.

Sebagai lelaki dan wanita yang normal, wajar rasa cinta muncul diantaranya. Apalagi sudah berintereaksi dalam waktu yang lama. Satu kelas, satu pengajian, satu gerakan, dan segala "satu" yang lain.

Namun, bukan berarti ketika Allah mengaruniakan rasa cinta sebagai fitrah kepada manusia, lantas kita bisa mengekspresikannya sesuai kehendak kita, seperti apapun yang kita inginkan. Ada masanya, ada caranya, dan ada aturannya. Karena itulah, Islam diturunkan oleh Allah. Supaya kita tetap menjadi manusia, bukan hewan yang bebas berekspresi saat  mereka jatuh cimta.

 LIHATLAH masyarakat Barat yang umumnya lebih bebas mengekspresikan cinta. Akhirnya cinta menjadi sesuatu yang tidak lagi sakral dan romantis, kecuali tersisa dalam fil-film saja. Pada kenyataannya, mereka menyamakan antara cinta dengan hubungan badan. To make love menurut mereka, ya, berhubungan badan. Love is sex.

Islam memandang cinta itu agung dan suci, karenanya perlu diatur, dan aturannya tidak tanggung-tanggung, langsung dari pencipta manusia, Allah SWT.

Sumber: Felix Y. Siawu. Cetakan, Oktober 2014 

Cara Mendidik Anak yang Baik, Cerdas, Religius, dan Patuh



Memiliki anak yang baik dalam bersikap, cerdas, dan patuh adalah impian siapa saja. Maka dari itu, untuk memiliki anak dengan kriteria di atas adalah sepenuhnya tanggung jawab orang tua dalam mendidik anak sedini mungkin. Lantas bagaimanakah cara mendidik anak yang baik dan benar? Secara teori hal itu tmpak mudah, namun dalam penerapannya tidak semua orang tua berhasil melakukannya.

Kesalahan yang umum dilakukan orang tua adalah mereka merasa telah cukup hanya dengan memasukan anak ke sekolah. Toh, mereka juga diajari di sekolahan berbagai hal. Pada posisi ini maka kemungkinan gagal dalam mendidik anak sudah di depan mata. Seharusnya tanggung jawab sebagai orang tua dalam mencetak anak yang berkualitas tidak bisa sampai disitu saja. Apa saja yang harus dilakukan?

1. Ajarkan Kemandirian dan Tanggung Jawab Sejak Usia Dini
Umumnya orang tua memiliki rasa khawatir yang berlebihan pada anak. Maka jangan lagi terlalu berlebihan mengkhawatirkan anak serta over protektif. Belajarlah untuk mempercayai buah hati anda, namun tetap memantau dari jauh tanpa pengekangan maupun melindugi kesalahan yang dilakukan. Ajarkan pada buah hati anda mengetahui benda-benda miliknya serta merapihkannya setelah bermain. Ketika sudah masuk masa sekolah, ajarkan mereka untuk mempersiapkan keperluannya, beri uang saku dengan diarahkan untuk disisihkan sebagai tabungan.

2. Ajarkan an Tumbuhkan Rasa Ingin Tahu Anak
Pada usia anak-anak mereka memiliki rasa inginn tahu yang tinggi. Ketika melihat benda-benda atau sesuai yang belum pernah dilihat dan dipahami maka biasanya mereka akan bertanya. Sebagai ornang tua anda harus menjawab dengan menjelaskan yang mudah dipahami. Jika anda tidak tau akan hal itu, jangan berbohong, berusahalah menjelaskan selogis mungkin. Hindari mengatakan "tidak tahu", yang bisa saja mengalihkan dengan menyanggupi untuk mencari informasi tersebut.

3. Ajarkan dan Tumbuhkan Kemampuan Berpendapat Anak
Umumnya orang tua acuh terhadap pendapat anak. Mereka terlalu menganggap tidak penting pendapat anak-anak, padahal ketika pendapat anak tidak dipedulikan, maka bisa berdampak menjadikan anak minder, tidak berani berpendapat. Sebagai orang tua, sebaiknya belajar mendengarkan pendapat anak, jika memang pendapatnya tidak benar, bisa dikoreksi. Misalnya dengan memberi respons positif saat anak berpendapat dengan memberi pujian positif, meskipun pendapatnya asal-asalan. Jika anak anda termasuk anak yang pemalu maka anda bisa memberikan umpan dengan mengajukan pertanyaan sehingga memicu buah hati anda untuk melontarkan  pendapatnya.

4. Ajarkan dan Tumbuhkan Rasa Sosial, Empati, dan Bersimpati
 Sebagai manusia, rasa sosial, simpati, empati, dan sikap itu sangat penting. Agar anak tumbuh menjadi manusia yang menghargai orang lain maka sedini mungkin ajarkanlah pada mereka untuk memahami lingkungan sekitar. Ajarkan pada anak anda untuk memberi pada mereka yang membutuhkan, dan tidak bersifat sombong. Misalnya ada pengemis, biarkan buah hati anda yang memberi. Kemudian berikan penjelasan kenapa kita harus memberi dan berbagi.

5. Beri Teladan yang Baik, Jadilah Contoh!
Sebagai orang tua, maka sikap dan perilaku kita adalah contoh utama yang akan diikuti oleh buah hati kita. Jika ingin anak-anak kita bersikap sopan, bertutur kata yang baik, maka kita harus senantiasa bersikap seperti itu sebagai contoh. Jika ingin anak kita religius, maka kita harus memberi contoh seperti apa orang yang religius itu. Maa dari itu, sikap orang tua adalah contoh dan teladan utama bagi anak-anaknya.


Sumber: Hosnan. M, 2016. Psikologi Perkembangan Peserta Didik, Penerbit Ghalia Indonesia.

Senin, 07 November 2016

Sepuluh Kesalahan yang tidak Disadari dalam Mendidik Anak

Berikut ini adalah beberapa bentuk bentuk kesalahan yang mungkin Anda tidak sadari terjadi dalam mendidik anak didik atau anak anda.

1. Kurangnya Pengawasan
Menurut Prof. Robert Billingham dan Human Development and family Studies- Universitas India, Amerika Serikat, anak terlalu banyak bergaul dengan lingkungan semu di luar keluarga, dan itu adalah tragedi yang seharusnya diperhatikan oleh orang tua dan guru. Nah, sekarang tahu kan, bagaimana menyiasatinya, misalnya bila anak anda berada di penitipan atau sekolah, usahakan mengunjunginya secara berkala dan tidak terncana. Bila pengawasan anda jadi berkurang, solusinya carilah tempat penitipan lainnya. Jangan biarkan anak anda berkelana sendirian. Anak anda butuh perhatian.

2. Jarang Bertemu Muka
Menurut Billingham, orang tua seharusnya membiarkan anak melakukan kesalahan, biarkan anak belajar dari kesalahan agar tidak terulang kesalahan yang sama. Bantulah anak untuk mengatasi masalahnya sendiri, tetapi jangan mengambil keuntungsn demi kepentingan anda.

3. Terlalu Berlebihan
Menurut Judy Haire, banyak orang tua menghabiskan 100 km per jam mengeringkan rambut, daripada meluangkan 1 jam bersama anak mereka. Anak perlu waktu sendiri untuk merasakan kebosanan, sebab hal itu akan memacu anak memunculkan kreativitas tumbuh.

4. Gagal Mendengarkan
Menurut psikolog Charles Fay, Ph.D., banyak orang tua terlalu lelah memberikan perhatian-cenderung mengabaikan apa yang anak mereka ungkapkan. contohnya Aisyah pulang sekolah dengan mata yang lebam, umumnya orang tua lantas langsung menanggapi hal tersebut secara berlebihan, menduga-duga si anak terkena bola, atau tidak tahu apa yang terjadi hingga anak sendirilah yang menceritakannya.

5. Bertengkar di Hadapan Anak
Menurut psikiater Sara B. Miller, Ph. D,, perilaku yang paling berpengaruh merusak adalah 'bertengkar' di hadapan anak. Saat orang tua bertengkar di depan anak mereka, khususnya anak lelaki, maka hasilnya adalah seorang calon pria dewasa yang tidak sensitif yang tidak dapat berhebungan dengan wanita secara sehat. Orang tua seharusnya menghangatkan diskusi diantara mereka, tanpa anak-anak di sekitar mereka. Wajar saja bila orang tua berbeda pendapat tetapi usahakan tanpa amarah. jangan ciptakan perasaan tidak aman dan ketakutan pada anak.

6. Tidak Konsisten
Anak perlu merasa bahwa orang tua mereka berperan. Jangan biarkan mereka memohon, dan merengek menjadi senjata yang ampuh untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Orang tua harus tegas dan berwibawa di hadapan anak.

7. Bersikap Berat Sebelah
Beberapa orang tua kadang lebih mendukung anak dan bersikap memihak anak sambil menjelekkan pasangannya di depan anak. Mereka akan hilang persepsi dan cenderung terpola untuk bersikap berat sebelah. Luangkan waktu bersama anak minimal 10 menit di sela kesibukan anda, dan pastikan anak tahu saat bersama orang tua adalah waktu yang tidk dapat diinterupsi.

8. Terlalu Banyak Nonton TV
Menurut Neilsen Media Research, anak-anak Amerika yang berusia 2-11 tahun menonton 3 jam dan 22 menit siaran TV sehari. Menonton televisi akan membuat anak malas belajar. Orang tua cenderung membiarkan anak berlama-lama di depan TV dibanding mengganggu aktivitas orang tua. Orang tua sangat tidak mungkin dapat memfilter masuknya iklan negatif yang tidak mendidik.

9. Mengabaikan Kata Hati
Menurut Lisa Balch, lakukan saja sesuai dengan kata hatimu dan biarkan mengalir tanpa mengabaikan juga suara-suara di sekitarnya yang melemahkan. Orang tua seharusnya mempunyai kepekaan yang tajam tentang sesuatu.

10. Segalanya Diukur dengan Materi
Menurut Louis Hodgson (ibu 4 anak dan nenek 6 cucu), anak sekarang mempunyai banyak benda untuk dikoleksi. Tidaklah salah memanjakan anak dengan mainan dan liburan yang mewah, tetapi yang seharusnya isadari adalah anak anda membutuhkan quality time bersama orang tua mereka. Mereka cenderung ingin didengarkan dibandingkan diberi sesuatu dan diam.


Sumber:  Hosnan, M. 2016. Psikologi Perkembanagan Peserta Didik: Penerbit Ghalia Indonesia