AWALNYA BIASA SAJA, ENTAH MULAI KAPAN MUNCUL RASA. Bergejolak di dalam dada laksana air mendidih menggelegak. Pikiran penuh dengan wajahnya dan lidah tidak bisa dikendalikan untuk selalu menyebut namanya. Senyum yang jarang terlihat kini jadi bingkai wajah dan entah kenapa seluruh dunia juga seolah membalas senyumnya.
SAAT berjauhan rindu, tapi bertatap muka malu. Saat tak jumpa terbayang-bayang, namun saat bertemu canggung meradang. Ribuan kata dalam akal pikiran sudah terangkai, namun lidah kelu kaku dan lunglai. Dari pesimistis berubah jadi romantis, dari oportunis bisa berganti puitis.
Demi dia, tidak ada benua yang terlalu jauh untuk dijalani, tidak ada gunung yang terlalu tinggi untuk didaki, dan tidak ada samudra yang terlalu luas untuk disebrangi.
Anda paham diri Anda adalah seseorang pemberani, namun mendadak gagap di hadapannya. Anda tahu diri Anda tidak terlalu senang berkorban demi orang lain, tapi di hadapannya seolah ada seribu nyawa baginya.
Don't panic, it's not some kind of sickness, therefore no need to call a doctor. Jangan pula panik, karena ia bukan sebuah dosa. Setidaknya ia belum tenntu jadi sebuah dosa.
Sudah kami katakan, cinta adalah fitrah dan indikasi kedewasaan. Bila Anda sudah merasa jatuh cinta, kami ucapkan selamat! Karena itu tanda Anda normal dan baik-baik saja.
Sebagai lelaki dan wanita yang normal, wajar rasa cinta muncul diantaranya. Apalagi sudah berintereaksi dalam waktu yang lama. Satu kelas, satu pengajian, satu gerakan, dan segala "satu" yang lain.
Namun, bukan berarti ketika Allah mengaruniakan rasa cinta sebagai fitrah kepada manusia, lantas kita bisa mengekspresikannya sesuai kehendak kita, seperti apapun yang kita inginkan. Ada masanya, ada caranya, dan ada aturannya. Karena itulah, Islam diturunkan oleh Allah. Supaya kita tetap menjadi manusia, bukan hewan yang bebas berekspresi saat mereka jatuh cimta.
LIHATLAH masyarakat Barat yang umumnya lebih bebas mengekspresikan cinta. Akhirnya cinta menjadi sesuatu yang tidak lagi sakral dan romantis, kecuali tersisa dalam fil-film saja. Pada kenyataannya, mereka menyamakan antara cinta dengan hubungan badan. To make love menurut mereka, ya, berhubungan badan. Love is sex.
Islam memandang cinta itu agung dan suci, karenanya perlu diatur, dan aturannya tidak tanggung-tanggung, langsung dari pencipta manusia, Allah SWT.
Sumber: Felix Y. Siawu. Cetakan, Oktober 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar