Selasa, 13 Desember 2016

Pembelajaran untuk Pembebasan


Pembelajaran untuk Pembebasan


Pembelajaran sebagai praktik pembebasan bukan transfer, atau transmisi pengetahuan atau budaya (Freire, 1970: 65, 78-79). Pembelajaran bukan tindakan pendepositoan laporan-laporan atau fakta-fakta kedalam diri si terdidik. Pembelajaran bukan "pelestarian nilai-nilai dari suatu budaya". Pembelajaran bukan suatu upaya mengadaptasikan si terdidik terhadap lingkungan mereka. Maksud dari pembebasandalam pembelajaran adalah pembebasan para terdidik dari kesadaran naif kearah kesadaran kritis bahkan menjadi kesadaran transformatif (Freire, 1970: 44-45). Dominasi terhadap isi penididikan gaya banking adalah dominasi pengetahuan murni, netral nilai, tidak berkaitan dengan perasaan, bahkan tidak terkait dengan rasa ingin tahu (anesthesized curiosity) (Freire, 1997: 94). Karena itu pembelajaran untuk pembebasan menghendaki orang tidak hanya membaca kata, teks, yang merupakan warisan sosial, tetapi juga membaca konteks, dunia, harus terubung secara dialektis. Ini sejalan dengan harus dialektisnya refleksi dengan aksi. Pembelajaran untuk pembebasan bertujuan untuk melahirkan manusia baru. Manusia baru tidak dapat dicapai secara idealistik, dengan hanyaberpikir (cogito ergo sum, Descartes) tetapi melalui perjuangan, praksis, yang dapat menyakitkan (Freire, 1970: 49; & Freire, 1987;13).



Sumber: Dr, Kesuma Dharma, Struktural Fundamntal Pedagogik. PT Refika Aditama 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar