Senin, 26 Desember 2016

Indeks Mata Kuliah Filsafat Pendidikan



Indeks Mata Kuliah Filsafat Pendidikan

Nama : Alvira Dwi Utami
Kelas : 3/C
NIM : 2227150124




  1.  "Ngeropok" Panjang Mulud, Tradisi Budaya Masyarakat Banten 
  2. Ciri Khas Kegiatan Pernikahan Suku Bugis Sulawesi Selatan
  3.  Tampil Cantik, Wanita di China Rela Bengkokin Kaki Bertahun - tahun
  4. Lirik Lagu Andai Saja - Anima 
  5. Lirik Lagu Bintang - Anima 
  6. Sertifikat Seminar Nasional dan Bedah Buku Tema "Struktur Fundamental Pedagogik Kritik Paulo Freire" 
  7. Pengetahuan dan Ilmu Pengetahuan 
  8. Terjadinya Pengetahuan 
  9. Ciri - Ciri Filsafat 
  10. Pendekatan Aksiologi 
  11. Pengaruh Timbal - Balik Antara Ilmu dan Kebudayaan 
  12. Pengertian Keindahan 
  13. Kesadaran Moral 
  14. Jenis - Jenis Pengetahuan 
  15. Pengertian Epistomologi 
  16. Prinsip - Prinsip Penalaran 
  17.  Perubahan atau Perbaikan Kurikulum
  18. Manfaat Kurikulum Unit 
  19. Filsafat Pendidikan Indonesia 
  20. ASAS - ASAS FILOSOFIS 
  21.  Landasan Pengembangan Kurikulum 2013
  22. Mengembangkan Program Akselerasi 
  23. Pengertian dan Ruang Lingkup Filsafat Sosial 
  24. Pengembangan Kurikulum 2013 
  25. Cara Meningkatkan dan Mengembangkan Sikap Profesionalisme Guru 
  26.  Pembelajaran untuk Pembebasan
  27. Dialog adalah Komunikasi dan Interkomunikasi 
  28. Dominasi Dunia Melalui Dialog 
  29. Sejarah text book thinking Indonesia 
  30. Sifat Dasar Emosi 
  31. Memperbaiki Persepsi 
  32. Belajar Melalui Pengalaman 
  33. Pembelajaran Melalui Penguatan 
  34. MOTIVASI 
  35. Memahami Tim Kerja 
  36. Pengertian Kepribadian 
  37. Konteks Kurikulum 
  38. 13 Aliran Seni Rupa Modern Kontemporer Lengkap 
  39. Macam - Macam aliran Filsafat Manusia, Tokohnya dan Pengertian Singkat Tentang Aliran 
  40. Diabetes 
  41. Makna dan Arti Cinta Sejati 
  42. Kualitas Tidur Rupanya Punya 7 Dampak Serius Terhadap Otak 
  43. Top 10 Indonesian Songs of the week (5 Desember 2016) 
  44. Pemerintah Ubah Paradigma Pendapatan Migas 
  45. APBN RI Tetap Aman Meski Harga Minyak Naik 
  46. Pertamina Bantah Rugi Karena Jualan Premium 
  47. BBM Satu Harga Hanya Gerus Laba Pertamina 2 Persen 
  48. Pertamina Berhasil Salip Laba Petronas 
  49. Novel Cinta Terpendam yang dibawa Sampai Mati 
  50.  Siswi SMA di Banyuwangi Mendadak Populer, Tulisannya Viral di FB Mengagetkan Banyak Orang
  51. Perencanaan Keuangan untuk Generasi X & Y 
  52. Mantan Mentri Keuangan Mar'ie Muhammad Tutup Usia
  53. Mudah Memar dan Mata Merah itu Tanda Tubuh Butuh Suplemen 
  54. Tidak Menikah Tanda Wanita Mandiri atau Trauma ? 
  55. Yang Terjadi Pada Tubuh Ketika Patah Hati 
  56. Rasanya Menjadi Penderita Kesepian Kronis 
  57. 7 Tas Branded Super Mahal ini Terinspirasi dari Barang Remeh Orang Asia 
  58. 6 Cara atasi PC atau Laptop Windows yang Lemot 
  59. Pengertian Kelompok Kerja Guru (KKG) 
  60. Manfaat Kelompok Kerja Guru (KKG) 
  61. Pengertian dan Lingkup Pengembangan Profesi Guru Pembelajaran (PPGP) 
  62. Tujuan PPGP 
  63. Makna Profesionalisme Guru 
  64. Susah Mengelola Waktu ? Coba Lakukan 6 Tips ini 
  65. Ribuan Gerai Starbucks AS jadi Gym Pokemon GO 
  66. Train to Busan - Siap - siap Film yang Dibintangi Gong Yoo ini Akan Dibuat Versi Hollywood 
  67. Pondok Pesantren ini Miliki 16 Guru Beragama Hindu 
  68. Begini Seriusnya Anak SMA China menghadapi Ujian 
  69. Batik Air kirim Rolls-Royce ke Kemensos 
  70. Kisah siswi muslim di keluarga katolik 
  71. Isabel Sieh, Gadis 10 tahun ini sudah dirikan perusahaan IT 
  72. Pedagogik Amerika 1819 - 1929 
  73. Biografi Singkat Paulo Freire 
  74.   Tujuan Pendidikan Paulo Freir
  75. Cara Mendidik Anak Remaja dengan Baik pada Era Modern 
  76. Cara Cerdas Mendidik Anak Menjadi Kreatif 
  77. Kemandirian 
  78. Biografi Natasha Rizki 
  79. Biografi Dimas Anggara 
  80. Kanker Payudara 
  81. Rangkuman Psikologi Perkembangan Peserta Didik 
  82. Motivasi Guru dan Kreativitas siswa dalam Pembelajaran di Kelas 
  83. Kapan Aku Menikah ?
  84. Khitbah Ta'aruf Bagi Yang Sudah Siap 
  85. Filsafat Pendidikan Freire 
  86. Lirik Lagu Syahrini - Cinta Tapi Gengsi 
  87. Lirik Lagu Cinta Sendirian - Syahrini feat Marulli 
  88. Lirik Lagu Siti Badriah - Melanggar Hukum 
  89. Lirik Lagu Yura Yunita - Berawal dari Tatap 
  90. Lirik Lagu HIVI - Pelangi 
  91. Lirik Lagu Ashanty feat Anang - Bukan Untuk Sembarang Hati 
  92. Lirik Lagu Dia - Sammy Simorangkir
  93.  Lirik Lagu Dewa 19 - Bukan Cinta Manusia Biasa
  94. Salahkah Kita ? 
  95. Cara Mendidik Anak yang Baik, Cerdas, Religius, dan Patuh 
  96. Sepuluh Kesalahan yang tidak Disadari dalam Mendidik Anak 
  97. Konsep Dasar Perkembangan Peserta Didik 
  98. Tuna Grahita 
  99. Lirik Lagu Afgan Syahreza - Wajahmu Mengalihkan Duniaku 
  100. Lirik Lagu Indah Nevertari - Come n Love Me 
  101. Hubungan Filsafat dengan Pendidikan 
  102. Persahabatan SMA-ku
  103. Lirik Lagu Ratu - Salahkah Aku Mencintaimu
  104.  
  105.  



Ciri Khas Kegiatan Pernikahan Suku Bugis Sulawesi Selatan

Sumber : Aneka Ragam
Oleh : Alvira Dwi Utami

Ciri Khas Kegiatan Pernikahan Suku Bugis Sulawesi Selatan

Dalam acara perkawinan pada masyarakat Bugis Bone ada dua tahap dalam proses pelaksanaan upacara perkawinan masyarakat Bugis Bone yaitu, tahap sebelum dan sesudah akad perkawinan. Bagi masyarakat Sulawesi Selatan pada umumnya, masyarakat Bugis Bone khususnya menganggap bahwa upacara perkawinan merupakan sesuatu hal yang sangat sakral, artinya mengandung nilai-nilai yang suci. Dalam upacara perkawinan adat masyarakat Bugis Bone yang disebut ”Appabottingeng ri Tana Ugi” 

Tahap – Tahap Kegiatan Perkawinan Adat Masyarakat Bugis Bone
Mappabotting adalah upacara adat pernikahan orang Bugis di Selawesi Selatan. Secara garis besar, pelaksanaan upacara adat ini dibagi menjadi tiga tahap, yaitu upacara pra pernikahan, pesta pernikahan, dan pasca pernikahan. Dalam upacara perkawinan adat masyarakat  Bugis Bone yang disebut ”Appabottingeng ri Tana Ugi” terdiri atas beberapa tahap kegiatan. Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan rangkaian yang berurutan yang tidak boleh saling tukar menukar, kegiatan ini hanya dilakukan pada masyarakat Bugis Bone yang betul-betul masih memelihara adat istiadat.Pada masyarakat Bugis Bone sekarang ini masih kental dengan kegiatan tersebut, karena hal itu merupakan hal yang sewajarnya dilaksanakan karena mengandung nilai-nilai yang sarat akan makna, diantaranya agar kedua mempelai dapat membina hubungan yang harmonis dan abadi, dan hubungan antar dua keluarga tidak retak.
Kegiatan – kegiatan tahap kegiatan nikah suku bugis:
Mattiro (menjadi tamu)
Merupakan suatu proses dalam penyelenggaraan perkawinan. Mattiro artinya melihat dan memantau dari jauh atau Mabbaja laleng (membuka jalan). Maksudnya calon mempelai laki-laki melihat calon mempelai perempuan dengan cara bertamu dirumah calon mempelai perempuan, apabila dianggap layak, maka akan dilakukan langkah selanjutnya.

Mapessek-pessek (mencari informasi)
Saat sekarang ini, tidak terlalu banyak melakukan mapessek-pessek karena mayoritas calon telah ditentukan oleh orang tua mempelai laki-laki yang sudah betul-betul dikenal. Ataupun calon mempelai perempuan telah dikenal akrab oleh calon mempelai laki-laki.

Mammanuk-manuk (mencari calon)
Biasanya orang yang datang mammanuk-manuk  adalah orang yang datang mapessek-pessek supaya lebih mudah menghubungkan pembicaraan yang pertama dan kedua. Berdasarkan pembicaraan antara pammanuk-manuk dengan orang tua si perempuan, maka orang tua tersebut berjanji akan memberi tahukan kepada keluarga dari pihak laki-laki untuk datang kembali sesuai dengan waktu yang ditentukan. Jika kemudian terjadi kesepakatan maka ditentukanlah waktu madduta Mallino (duta resmi)

Madduta mallino
Mallino artinya terang-terangan mengatakan suatu yang tersembunyi. Jadi Duta Mallino adalah utusan resmi keluarga laki-laki kerumah perempuan untuk menyampaikan amanat secara terang-terangan apa yang telah dirintis sebelumnya pada waktu mappesek-pesek dan mammanuk-manuk.
Pada acara ini pihak keluarga perempuan mengundang pihak keluarga terdekatnya serta orang-orang yang dianggap bisa mempertimbangkan hal lamaran pada waktu pelamaran. Setelah rombongan To Madduta (utusan) datang, kemudian dijemput dan dipersilahkan duduk pada tempat yang telah disediakan. Dimulailah pembicaraan antara To Madduta dengan To Riaddutai, kemudian pihak perempuan pertama  mengangkat bicara,lalu pihak pria menguitarakan maksud kedatangannya.
Apa bila pihak perempuan menerima maka akan mengatakan ”Komakkoitu adatta, srokni tangmgaka, nakkutananga tokki” yang artinya bila demiokian tekad tuan, kembalilah tuan, pelajarilah saya dan saya pelajari tuan, atau dengan kata lain pihak perempuan menerima, maka dilanjutkan dengan pembicaraan selanjutnya yaitu Mappasiarekkeng.
Mappasiarekkeng
Mappasiarekkeng artinya mengikat dengan kuat. Biasa jua disebut dengan Mappettuada maksudnya kedua belah pihak bersama-sama mengikat janji yang kuat atas kesepakatan pembicaraan yang dirintis sebelumnya.Dalam acara ini akan dirundingkan dan diputuskan segala sesuatu yang bertalian dengan upacara perkawinan, antara lain :
  • Tanra esso (penentuan hari)
  • Balanca (Uang belanja)/ doi menre (uang naik)
  • Sompa  (emas kawin) dan lain-lain

Setelah acara peneguhan Pappettuada selesai, maka para hadirin disuguhi hidangan yang terdiri dari kue-kue adat Bugis yang pad umumnya manis-manis agar hidup calon pengantin selalu manis (senang) dikemudian hari.
Upacara Sebelum Akad Perkawinan
Sejak tercapainya kata sepakat, maka kedua belah pihak keluarga sudah dalam kesibukan. Makin tinggi status sosial dari keluarga yang akan mengadakan pesta perkawinan itu lebih lama juga dalam persiapan. Untuk pelaksanan perkawinan dilakukan dengan menyampaikan kepada seluruk sanak keluarga dan rekan-rekan. Hal ini dilakukan oleh beberapa orang wanita dengan menggunakan pakaian adat. Perawatan dan perhatian akan diberikan kepada calon pengantin . biasanya tiga malam berturut-turt sebelum hari pernikahan calon pengantin Mappasau  (mandi uap), calon pengantin memakai bedak hitam yang terbuat dari beras ketan yang digoreng samapai hangus yang dicampur dengan asam jawa dan jeruk nipis. Setelah acara Mappasau, calon pengantin dirias untuk upacara 
Mappacci atau Tudang Penni.
Mappaccing berasal dari kata Paccing yang berati bersih. Mappaccing artinya membersihkan diri. Upacara ini secara simbolik menggunakan daun Pacci (pacar). Karena acara ini dilaksanakan pada malam hari maka dalam bahasa Bugis disebut ”Wenni Mappacci”. Melaksanakan upacar Mappaci akad nikah berarti calon mempelai telah siap dengan hati yang suci bersih serta ikhlas untuk memasuki alam rumah tangga, dengan membersihkan segalanya, termasuk :  Mappaccing Ati (bersih hati) , Mappaccing Nawa-nawa (bersih fikiran), Mappaccing Pangkaukeng (bersih/baik tingkah laku /perbuatan), Mappaccing Ateka (bersih itikat).
Orang-orang yang diminta untuk meletakkan daun Pacci pada calon mempelai biasanya dalah orang-orang yamg punya kedudukan sosial yang baik serta punya kehidupan rumah tangga yang bahagia. Semua ini mengandung makna agar calon mempelai kelak dikemudian hari dapat pula hidup bahagia seperti mereka yang telah meletakkan daun Pacci itu ditangannya. Dahulu kala, jumlah orang yang meletakkan daun Pacci disesuaikan dengan tingkat stratifikasi calon mempelai itu sendiri. Untuk golongan bangsawan tertinggi jumlahnya 2 x 9 orang atau ”dua kasera”. Untuk  golongan menengah 2 x 7 orang ”dua kapitu”, sedang untuk golongan dibawahnya lagi 1 x 9 orang atau 1 x 7 orang. Tetapi pada waktu sekarang ini tidak ada lagi perbedaan-perbedaan dalam jumlah orang yang akan melakukan acara ini. A’barumbung (mappesau) Acara mandi uap yang dilakukan oleh calon mempelai wanita. Appasili Bunting (Cemme Mapepaccing).
Kegiatan tata upacara ini terdiri dari appasili bunting, a’bubu, dan appakanre bunting. Prosesi appasili bunting ini hampir mirip dengan siraman dalam tradisi pernikahan Jawa. Acara ini dimaksudkan sebagai pembersihan diri lahir dan batin sehingga saat kedua mempelai mengarungi bahtera rumah tangga, mereka akan mendapat perlindungan dari Yang Kuasa dan dihindarkan dari segala macam mara bahaya. Acara ini dilanjutkan dengan Macceko/A’bubu atau mencukur rambut halus di sekitar dahi yang dilakukan oleh Anrong Bunting (penata rias). Tujuannya agar dadasa atau hiasan hitam pada dahi yang dikenakan calon mempelai wanita dapat melekat dengan baik. Setelah usai, dilanjutkan dengan acara Appakanre Bunting atau suapan calon mempelai yang dilakukan oleh anrong bunting dan orang tua calon mempelai. Suapan dari orang tua kepada calon mempelai merupakan simbol bahwa tanggung jawab orang tua kepada si anak sudah berakhir dan dialihkan ke calon suami si calon mempelai wanita.
Prosesi Acara Appassili :
Sebelum dimandikan, calon mempelai terlebih dahulu memohon doa restu kepada kedua orang tua di dalam kamar atau di depan pelaminan. Kemudian calon mempelai akan diantarkan ke tempat siraman di bawah naungan payung berbentuk segi empat (Lellu) yang dipegang oleh 4 (empat) orang gadis bila calon mempelai wanita dan 4 (empat) orang laki-laki jika calon mempelai pria. Setelah tiba di tempat siraman, prosesi dimulai dengan diawali oleh Anrong Bunting, setelah selesai dilanjutkan oleh kedua orang tua serta orang-orang yang dituakan (To’malabbiritta) yang berjumlah tujuh atau sembilan pasang.
Tata cara pelaksanaan siraman adalah air dari pammaja/gentong yang telah dicampur dengan 7 (tujuh) macam bunga dituangkan ke atas bahu kanan kemudian ke bahu kiri calon mempelai dan terakhir di punggung, disertai dengan doa dari masing-masing figure yang diberi mandat untuk memandikan calon mempelai. Setelah keseluruhan selesai, acara siraman diakhiri oleh Ayahanda yang memandu calon mempelai mengambil air wudhu dan mengucapakan dua kalimat syahadat sebanyak tiga kali. Selanjutnya calon mempelai menuju ke kamar untuk berganti pakaian.
A’bubbu’ (Macceko)
Setelah berganti pakaian, calon mempelai selanjutnya didudukkan di depan pelaminan dengan berbusana Baju bodo, tope (sarung pengantin) atau lipa’ sabbe, serta assesories lainnya. Prosesi acara A’bubbu (macceko) dimulai dengan membersihkan rambut atau bulu-bulu halus yang terdapat di ubun-ubun atau alis.
Appakanre bunting
Appakanre bunting artinya menyuapi calon mempelai dengan makan berupa kue - kue khas tradisional bugis makassar, seperti Bayao nibalu, Cucuru’ bayao, Sirikaya, Onde - onde/ Umba - umba, Bolu peca dan lain - lain yang telah disiapkan dan ditempatkan dalam suatu wadah besar yang disebut bosara lompo.
Akkorongtigi/Mappaci
Upacara ini merupakan ritual pemakaian daun pacar ke tangan si calon mempelai. Daun pacar memiliki sifat magis dan melambangkan kesucian. Menjelang pernikahan biasanya diadakan malam pacar atau Wenni Mappaci (Bugis) atau Akkorontigi (Makassar) yang artinya malam mensucikan diri dengan meletakan tumbukan daun pacar ke tangan calon mempelai. Orang-orang yang diminta meletakkan daun pacar adalah orang-orang yang punya kedudukan sosial yang baik serta memiliki rumah tangga langgeng dan bahagia. Malam mappaci dilakukan menjelang upacara pernikahan dan diadakan di rumah masing-masing calon mempelai. Acara Akkorontigi/Mappacci merupakan suatu rangkaian acara yang sakral yang dihadiri oleh seluruh sanak keluarga (famili) dan undangan.
Acara Akkorontigi memiliki hikmah yang mendalam, mempunyai nilai dan arti kesucian dan kebersihan lahir dan batin, dengan harapan agar calon mempelai senantiasa bersih dan suci dalam menghadapi hari esok yaitu hari pernikahannya.
Perlengkapannya:
  • Pelaminan (Lamming).
  • Bantal.
  • Sarung sutera sebanyak 7 (tujuh) lembar yang diletakkan di atas bantal.
  • Bombong Unti (Pucuk daun pisang).
  • Leko Panasa (Daun nangka), daun nangka diletakkan di atas pucuk daun pisang secara bersusun terdiri dari 7 atau 9 lembar
  • Leko’ Korontigi (Daun Pacci), adalah semacam daun tumbuh-tumbuhan (daun pacar) yang ditumbuk halus.
  • Benno’ (Bente), adalah butiran beras yang digoreng tanpa menggunakan minyak hingga mekar
  • Unti Te’ne (Pisang Raja).
  • Ka’do’ Minnya’ (Nasi Ketan).
  • Kanjoli/Tai Bani (Lilin berwarna merah).

Setelah prosesi mappacci selesai, keesokan harinya mempelai laki-laki diantar kerumah mempelai wanita untuk melaksanakan akad nikah (kalau belum melakukan akad nikah). Karena pada masyarakat Bugis Bone  kadang melaksanakan akad nikah sebelum acara perkawinan dilangsungkan yang disebut istilah Kawissoro. Kalau sudah melaksanakan Kawissoro hanya diantar untuk melaksanakan acara Mappasilukang dan Makkarawa yang dipimpin oleh Indo Botting.
Upacara akad nikah Appanai’ Leko Lompo (Erang-erang) atau sirih pinang, dan Assimorong
(Akad Nikah).
Kegiatan ini dilakukan di kediaman calon mempelai wanita, dimana rumah telah ditata dengan indahnya karena akan menerima tamu-tamu kehormatan dan melaksanakan prosesi acara yang sangat bersejarah yaitu pernikahan kedua calon mempelai.
Beberapa persiapan yang dilakukan oleh kedua belah pihak keluarga:
Keluarga Calon Mempelai Wanita (CPW)
  • Dua pasang sesepuh untuk menjemput CPP dan memegang Lola menuntun CPP memasuki rumah CPW.
  • Seorang ibu yang bertugas menaburkan Bente (benno) ke CPP saat memasuki gerbang kediaman CPW.
  • Penerima erang-erang atau seserahan.
  • Penerima tamu.

Keluarga Calon Mempelai Pria (CPP)
Petugas pembawa leko’ lompo (seserahan/erang-erang), yang terdiri dari:
  • Gadis-gadis berbaju bodo 12 orang yang bertugas membawa bosara atau keranjang yang berisikan kue-kue dan busana serta kelengkapan assesories CPW.
  • Petugas pembawa panca terdiri dari 4 orang laki-laki. Panca berisikan 1 tandan kelapa, 1 tandan pisang raja, 1 tandan buah lontara, 1 buah labu kuning besar, 1 buah nangka, 7 batang tebu, jeruk seperlunya, buah nenas seperlunya, dan lain-lain

Perangkat adat, yang terdiri dari:
  • Seorang laki-laki pembawa tombak.
  • Anak-anak kecil pembawa ceret 3 orang.
  • Seorang lelaki dewasa pembawa sundrang (mahar).
  • Remaja pria 4 orang untuk membawa Lellu (payung persegi empat).
  • Seorang anak laki-laki bertugas sebagai passappi bunting.

Calon mempelai Pria
Rombongan orang tua
Rombangan saudara kandung
Rombongan sanak keluarga
Rombongan undangan.
Prosesi acara Assimorong:
Setelah CPP beserta rombongan tiba di sekitar kediaman CPP, seluruh rombongan diatur sesuai susunan barisan yang telah ditetapkan. Ketika CPP telah siap di bawa Lellu sesepuh dari pihak CPW datang menjemput dengan mengapit CPP dan menggunakan Lola menuntun CPP menuju gerbang kediaman CPW. Saat tiba di gerbang halaman, CPP disiram dengan Bente/Benno oleh salah seorang sesepuh dari keluarga CPW. Kemudian dilanjutkan dengan dialog serah terima pengantin dan penyerahan seserahan leko lompo atau erang-erang. Setelah itu CPP beserta rombongan memasuki kediaman CPW untuk dinikahkan. Kemudian dilakukan pemeriksaan berkas oleh petugas KUA dan permohonan ijin CPW kepada kedua orang tua untuk dinikahkan, yang selanjutnya dilakukan dengan prosesi Ijab dan Qobul.
Setelah acara akad nikah dilaksanakan, mempelai pria menuju ke kamar mempelai wanita, dan berlangsung prosesi acara ketuk pintu, yang dilanjutkan dengan appadongko nikkah/mappasikarawa, penyerahan mahar atau mas kawin dari mempelai pria kepada mempelai wanita. Setelah itu kedua mempelai menuju ke depan pelaminan untuk melakukan prosesi Appla’popporo atau sungkeman kepada kedua orang tua dan sanak keluarga lainnya, yang kemudian dilanjutkan dengan acara pemasangan cincin kawin, nasehat perkawinan, dan doa.
Upacara Setelah Akad Perkawinan
Setelah akad perkawinan berlangsung, biasanya biadakan acara resepsi (walimah) dimana semua tamu undangan hadir untuk memberikan doa restu dan sekaligus menjadi saksi atas pernikahan kedua mempelai agar mereka tidak berburuk sangka ketika suatu saat melihat kedua mempelai bermesraan.
Pada acara resepsi tersebut dikenal juga yang namanya Ana Botting, hal ini dinilai mempunyai andil sehingga merupakan sesuatu yang tidak terpisakhkan pada masyarakat bugis bone. Sebenarnya pada masyarakat Bugis Bone, ana botting tidak dikenal dalam sejarah, dalam setiap perkawinan kedua mempelai diapit oleh Balibotting dan Passepik, mereka bertugas untuk mendampingi pengantin di pelaminan.
Ana Botting dalam perkawinan merupakan perilaku sosial yang mengandung nilai-nilai kemanusiaan dan merupakan ciri khas kebudayaan orang Bugis pada umumnya dan orang Bugis pada khususnya, karena kebudayaan menunjuk kepada berbagai aspek kehidupan yang meliputi cara-cara berlaku, kepercayaan dan sikap-sikap serta hasil kegiatan manusia yang khas untuk suatu masyarakat aatu kelompok penduduk tertentu. Oleh karena itu, Ana Botting  merupakan kegiatan (perilaku) manusia yang dilaksanakan oleh masyarakat Bugis Bone pada saat dilangsungkan perkawinan.

Assimorong/Menre’kawing
Acara ini merupakan acara akad nikah dan menjadi puncak dari rangkaian upacara pernikahan adat Bugis-Makassar. Calon mempelai pria diantar ke rumah calon mempelai wanita yang disebut Simorong (Makasar) atau Menre’kawing (Bugis). Di masa sekarang, dilakukan bersamaan dengan prosesi Appanai Leko Lompo (seserahan). Karena dilakukan bersamaan, maka rombongan terdiri dari dua rombongan, yaitu rombongan pembawa Leko Lompo (seserahan) dan rombongan calon mempelai pria bersama keluarga dan undangan.
Appabajikang Bunting
Prosesi ini merupakan prosesi menyatukan kedua mempelai. Setelah akad nikah selesai, mempelai pria diantar ke kamar mempelai wanita. Dalam tradisi Bugis-Makasar, pintu menuju kamar mempelai wanita biasanya terkunci rapat. Kemudian terjadi dialog singkat antara pengantar mempelai pria dengan penjaga pintu kamar mempelai wanita. Setelah mempelai pria diizinkan masuk, kemudian diadakan acara Mappasikarawa (saling menyentuh). Sesudah itu, kedua mempelai bersanding di atas tempat tidur untuk mengikuti beberapa acara seperti pemasangan sarung sebanyak tujuh lembar yang dipandu oleh indo botting (pemandu adat). Hal ini mengandung makna mempelai pria sudah diterima oleh keluarga mempelai wanita.


Alleka bunting (marolla)
Acara ini sering disebut sebagai acara ngunduh mantu. Sehari sesudah pesta pernikahan, mempelai wanita ditemani beberapa orang anggota keluarga diantar ke rumah orang tua mempelai pria. Rombongan ini membawa beberapa hadiah sebagia balasan untuk mempelai pria. Mempelai wanita membawa sarung untuk orang tua mempelai pria dan saudara-saudaranya

Sabtu, 24 Desember 2016

Tampil Cantik, Wanita di China Rela Bengkokan Kaki Bertahun-tahun

Sumber : kapanlagi.com
Oleh : Alvira dwi utami

Tampil Cantik, Wanita di China Rela Bengkokan Kaki Bertahun-tahun

Kapanlagi.com - Setiap negara memiliki standar kecantikan yang berbeda. Apapun standar kecantikan itu, sebagian besar selalu disertai dengan rasa sakit. Seperti pepatah lawas, "Beauty is pain." untuk tampil cantik selalu ada pengorbanan dan rasa sakit.

Di China, terdapat cara unik dan menyakitkan untuk tampak cantik. Salah satu ukuran kecantikan yang dipercaya oleh masyarakat China kuno adalah kaki yang kecil. Agar memiliki kaki yang kecil ini, wanita China rela membengkokkan kakinya selama bertahun-tahun. Ingin tahu seperti apa?

Wanita China akan berusaha membuat kaki mereka tetap kecil, tidak memanjang atau berkembang seperti kaki normal dengan cara menekuknya kuat-kuat lalu mengikatnya. Ritual ini dapat mematahkan tulang telapak kaki mereka, ritual ini disebut sebagai ritual pengikat kaki.

Menurut kepercayaan kuno China, semakin kecil ukuran telapak kaki seorang wanita maka hal tersebut menandakan status sosial wanita. Wanita dengan kaki kecil berasal dari keluarga bangsawan dan penari kelas atas.

Ritual ini dimulai sejak gadis-gadis China berusia 4 hingga 9 tahun. Sejak usia itulah pertumbuhan tulang mereka dipaksa berhenti dan bentuk kaki mereka mengalami perubahan yang signifikan dan cenderung membuat kita merasa ngilu.

Tradisi ini penting bagi wanita China karena tanpa memiliki kaki kecil, para wanita ini tidak akan bisa menikah. Tapi bagaimanapun hal ini memiliki efek samping yang tidak baik bagi kesehatan. Kadang kala gadis-gadis China dapat mengalami kelumpuhan atau bahkan meninggal dunia karena ritual pengikat kaki ini.

Saat ini, ritual pengikatan kaki telah dilarang di Tiongkok. Peraturan larangan ini diterbitkan sejak tahun 1912 namun sejarah dan wanita-wanita yang pernah melakukan tradisi ini masih ada hingga saat ini.

“Ngeropok” Panjang Mulud, Tradisi Budaya Masyarakat Banten

Sumber : Catatan Pinggir Amsar
Oleh : Alvira dwi utami

“Ngeropok” Panjang Mulud, Tradisi Budaya Masyarakat Banten

Maulid Nabi Muhammad SAW atau biasa disebut Maulid Nabi atau Maulud saja (bahasa Arab: mawlidun-nabī), adalah peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW, yang di Indonesia perayaannya jatuh pada setiap tanggal 12 Rabiul Awal dalam penanggalan Hijriyah.

Kata maulid atau milad dalam bahasa Arab berarti hari lahir. Perayaan Maulid Nabi merupakan tradisi yang berkembang di masyarakat Islam jauh setelah Nabi Muhammad wafat. Secara subtansi, peringatan ini adalah ekspresi kegembiraan dan penghormatan kepada Nabi Muhammad.

Imam As-Suyuthi dalam kitab Husn Al-Maqosid fi Amal Al-Maulid menerangkan bahwa orang yang pertama kali menyelenggarakan maulid Nabi adalah Malik Mudzofah Ibnu Batati, penguasa dari negeri Ibbril yang terkenal loyal dan berdedikasi tinggi.

Mudzorofah pernah menghadiahkan sepuluh ribu dinar kepada Syekh Abu Al-Khatib Ibnu Dihyah yang telah berhasil menyusun sebuah buku riwayat hidup dan risalah Rasulullah dengan judul At-Tanwir fi Maulid Al-Basyir Al-Nazir.

Pada masa Abbasiyah, sekitar abad kedua belas masehi, perayaan maulid Nabi dilaksanakan secara resmi yang dibiayai dan difasilitasi oleh khalifah dengan mengundang penguasa lokal.

Acara itu diisi dengan puji-pujian dan uraian maulid Nabi, serta dilangsungkan dengan pawai akbar mengelilingi kota diiringi pasukan berkuda dan angkatan bersenjata.

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan tradisi yang sudah kental dan memasyarakat di kalangan kaum muslim. Bukan cuma di Indonesia, tradisi yang jatuh setiap tanggal 12 Rabiul Awal dalam Hijriah itu, juga marak diperingati oleh umat Islam berbagai dunia.

Maulid dirayakan pada banyak negara dengan penduduk mayoritas Muslim di dunia, serta di negara-negara lain di mana masyarakat Muslim banyak membentuk komunitas, contohnya antara lain di India, Britania, dan Kanada.

Partisipasi dalam ritual perayaan hari besar Islam ini umumnya dipandang sebagai ekspresi dari rasa keimanan dan kebangkitan keberagamaan bagi para penganutnya.

Sudah menjadi rutinitas bagi masyarakat Banten, khususnya di Kota Serang, dalam rangka memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW diselenggarakan Tradisi Panjang Mulud, atau diistilahkan juga dengan Ngeropok (ada juga dengan menyebut Ngegropok) Panjang Mulud.

Arti dari Ngeropok atau Ngegropok sendiri secara harfiah dapat diterjemahkan sebagai “Ngeriung” (kumpul-kumpul), atau juga ada yang menerjemahkan sebagai ajang rebutan dari “Panjang Mulud” itu sendiri.

Tradisi ini berkembang dan tumbuh di tengah-tengah masyarakat, diselenggarakan oleh masyarakat Serang, baik di kampung-kampung, di perumahan secara sederhana, maupun menjadi even besar yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah setempat.

Dalam arak-arakan panjang mulud, pada perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, di Kota Serang, Kamis (07/02/2013), banyak dekorasi unik yang ditampilkan. Selain itu, tak ketinggalan partisipasi dari segenap birokrasi dari tingkat kelurahan hingga Kecamatan turut memeriahkan peringatan Panjang Mulud kali ini.

Kegiatan Panjang Mulud yang dimulai sekitar pukul 9.00 WIB ini diawali dengan iring-iringan panjang dari Kantor Pemkot lama di Ciceri sampai Islamic Center.

Sebelum peserta pawai panjang datang ke panggung utama, dimana Wali Kota Serang Tubagus (Tb) Haerul Jaman, dan sejumlah pejabat Pemkot Serang, unsur Muspida dan tokoh masyarakat sudah lama menunggu. Sekitar pukul 10.11 peserta Panjang Mulud pertama datang, kedatangan peserta pertama itu disambut tepung tangan para hadirin.

Peserta selanjutnya menyusul dengan tertib. Yang menarik perhatian, selain Panjang Mulud dengan kreasi dan perhiasan yang menarik, pawai juga diiring berbagai kesenian tradisional Kota Serang seperti rudat, terbang gede dan marhaba. Kekhidmatan acara tiba-tiba terusik ketika warga tiba-tiba menyerbu dan berebut isi panjang. Ulah sebagian warga itu diikuti ratusan warga lainnya. Kericuhan pun terjadi.

Ratusan warga Kota Serang yang menyaksikan acara panjang mulud yang
diselenggarakan Pemerintah Kota (Pemkot) Serang melalui Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan (Disporaparbud) Kota Serang ini berebut mengambil berbagai makanan dan barang-barang seperti Sembako dan lainnya yang dibawa dalam puluhan “Panjang Mulud” di Islamic Center Kota Serang.

Saat itu, puluhan kendaraan hias dan bentuk barang-barang hias lainnya yang disebut “Panjang Mulud” yang berisi makanan, Sembako, pakaian, dan barang lainnya melintas di depan panggung utama, tiba-tiba warga langsung menyerobotnya dan saling berebut.

Meski panitia sudah memperingatkan, meminta untuk tidak mengambilnya dulu, namun warga tetap tidak menghiraukan.

Akhirnya warga dibiarkan mengambil “Panjang Mulud” yang ditampilkan berbagai instansi dan kecamatan se-Kota Serang dalam rangka memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.

“Ini membuktikan bahwa masyarakat sangat antusias sekali. Ngeropok (rebutan panjang mulud-red) ini merupakan tradisi yang berkembang dan tumbuh sudah sejak lama (tradisi turun temurun-red) di tengah-tengah masyarakat Kota Serang,” kata Wali Kota Tb Haerul Jaman.

Sementara, Tb Arip, salah seorang warga Cipocok Jaya yang sengaja membawa keluarganya untuk menyaksikan perhelatan Pajang Mulud tersebut mengatakan, ada tradisi unik yang terselip dalam setiap perayaan Mulud di Kota Serang.

“Biasanya kita bareng-bareng berebut barang-barang bawaan yang diarak. Ini sudah jadi tradisi, siapa saja boleh ikut mengambil kesempatan untuk mengambil barang yang diinginkan,” ujarnya.

Senada dengan Tb Arip, Irwan warga Walantaka mengatakan, dirinya hampir setiap tahun mengikuti perayaan Panjang Mulud di Kota Serang. “Tadi waktu berebut, saya dapat kopi, gula dan mie instan,” tutur Irwan seraya menyodorkan barang yang diperolehnya.

Senin, 19 Desember 2016

Lirik Lagu Andai Saja - Anima

Lirik Lagu Andai Saja - Anima

Andai saja kau masih sendiri
Ku akan jadi bagian hidupmu
Karena aku pun kini sendiri... sendiri...

* Yang sesungguhnya kau telah berdua
Bahagia dengan dirinya
Aku hanya bisa bersedih...
bersedih...

chorus:
Andai saja aku jadi milikmu
Andai saja kau pun mencintaiku
Ku kan akhiri kesendirianku
ini...

[*]

Andai saja kamu putus dengannya
andai saja kau akhiri dengannya
Ku kan gantikan dirinya untukmu
Jadi kekasihmu

andai saja aku masih sendiri
andai saja kau pun mencintaiku
ku kan gantikan dirinya untukmu
jadi kekasihmu

Lirik Lagu Bintang - Anima

Lirik Lagu Bintang - Anima

Kan kuabaikan s'gala hasratku
Agar kau pun tenang dengannya

Ku pertaruhkan semua ragaku
Demi dirimu bintang

Reff:
Biarkan ku menggapaimu
Memelukmu.. Memanjakanmu..
Tidurlah Kau Di pelukku
Di pelukku.. Di pelukku..

Biar kutunda segala hasratku
'Tuk miliki dirimu

Karna semua t'lah tersiratkan
Dirimu 'kan milikku

Back to Reff

Hingga kau mimpikan aku
Mimpikan kita
Mimpikan kita

Jangan pernah kau terjaga
Dari tidurmu di pelukanku

Pelukanku....

Pelukanku...