Jumat, 16 Desember 2016

ASAS-ASAS FILOSOFIS



ASAS-ASAS FILOSOFIS

Filsafat sangat penting karena harus dipertimbangkan dalam mengambil keputusan tentang setiap aspek kurikulum. Untuk tiap keputusan harus ada dasarnya. Filsafat adalah cara berpikir yang sedalam-dalamnya, yakni sampai akarnya tentang hakikat sesuai.

Para pengembang kurikulum harus mempunyai filsafat yang jelas tentang apa yang mereka junjung tinggi. Filsafat yang kabur akan menimbulkan kurikulum yang menentu arahnya. Kini terdapat berbagai aliran filsafat, masing-masing dengan dasar pemikiran tersendiri. Di sini akan kami bicarakan dengan singkat beberapa buah yakni:
1.      Aliran Perenialisme
Aliran ini bertujuan mengembangkan kemampuan intelektual anak melalui pengetahuan yang “abadi, universal dan absolut” atau “perennial” yang ditemukan dan diciptakan para pemikir unggul sepanjang masa, yang dihimpun dalam “the Great Books” atau “Buku Agung”. Kebenaran dalam buku itu bertahan teguh terhadap segala perubahan zaman.

Kurikulum yang diinginkan oleh aliran ini terdiri atas subject atau mata pelajaran yang terpisah sebagai disiplin ilmu dengan menolak penggabungan seperti IPA atau IPS. Hanya mata pelajaran yang sungguh mereka nggap dapat mengembangkan kemampuan intelektual seperti matematika, fisika, kimia, biologi yang diajarkan, sedangkan yang berkenaan emosi dan jasmani seperti seni rupa, olah raga sebaiknya dikesampingkan. Pelajaran yang diberikan termasuk pelajaran yang sulit karena memerlukan intlegensi tinggi . kurikulum ini memberi persiapan yang sungguh-sungguh bagi studi di perguruan tinggi.

2.      Aliran Idealisme
Filsafat ini berpendapat bahwa kebenaran itu berasal dari “atas”, dari dunia supra-natural dari Tuhan. Boleh dikatakan hampir semua agama menganut filsafat idealisme. Kebenaran dipercayai datangnya dari Tuhan yang diterima melalui wahyu. Kebenaran ini, termasuk dogma dan norma-normanya bersifat mutlak. Apa yang datang dari tuhan baik dan benar. Tujuan hidup ialah memenuhi kehendak Tuhan.

Filsafat ini umumnya diterapkan di sekolah yang berorientasi religius. Semua siswa diharuskan mengikuti pelajaran agama, menghadiri khotbah dan membaca Kitab Suci. Biasanya disiplin termasuk ketat, pelanggaran diberi hukuman yang setimpal bahkan dapat dikeluarkan dari sekolah. Namun pendidikan intelektual juga sangat diutamakan dengan menentukan standar mutu yang tinggi.
3.      Aliran Realisme
Filsafat Realisme mencari kebenaran di dunia ini sendiri. Melalui pengamatan dan penelitian ilmiah dapat ditemukan hukum-hukum alam. Mutu kehidupan senantiasa dapat ditingkatkan melalui kemajuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Tujuan hidup ialah memperbaiki kehidupan melalui penelitian ilmiah.

Kurikulum ini tidak memperhatikan minat anak, namun diharapkan agar menaruh minat terhadap pelajaran akademis. Ia harus sungguh-sungguh mempelajari buku-buku berbagai disiplin ilmu. Penguasaan ilmu yang banyak berkat studi yang intensif adalah persiapan yang sebaik-baiknya bagi lanjutan studi yang intensif adalah persiapan yang sebaik-baiknya bagi lanjutan studi dan kehidupan dalam masyarakat. Dapat dibayangkan banyaknya murid yang tidak mampu mengikuti studi akademis serupa ini.

4.      Aliran Pragmatisme”
Aliran ini juga disebut aliran instrumentalisme atau utilitarianisme dan berpendapat bahwa kebenaran adalah buatan manusia berdasarkan pengalamannya. Tidak ada kebenaran mutlak, kebenaran adalah tentatif dan dapat berubah. Yang baik, ialah yang berakibat baik bagi masyarakat. Tujuan hidup ialah mengabdi kepada masyarakat dengan peningkatan kesejahteraan manusia.

Aliran pragmatisme sering sejalan dengan aliran rekonstruksionisme yang berpendirian bahwa sekolah harus beradaaaaaa pada garis depan pembangunan dan perubahan masyarakat.
Sekolah ini menjauhi indoktrinasi dan mengajak siswa secara kritis menganalisis isu-isu sosial.

Dalam perencanaan kurikulum orang tua dan masyarakat sering dilibatkan agar dapat memadukan sumber-sumber pendidikan formal dengan sumber sosial, politik dan ekonomi gunu memperbaiki ekonomi kondisi hidup manusia. Banyak di antara penganut aliran ini memandang sekolah sebagai masyarakat kecil.

5.      Aliran Eksistensialisme
Filsafat ini mengutamakan individu sebagai faktor dalam menentukan apa yang baik dan benar. Norma-norma hidup berbeda secara individual dan ditentukan masing-masing secara bebas, namun dengan pertimbangan jangan menyinggung perasaan orang lain. Tujuan hidup adalah menyempurnakan diri, merealisasikan diri.

Sumber : Nasution S 2011, Asas-Asas Kurikulum. Penerbit PT Bumi Aksara






Tidak ada komentar:

Posting Komentar