Pengetahuan dan Ilmu Pengetahuan
Pengetahuan
adalah hasil tahu manusia terhadap sesuatu, atau segala perbuatan manusia untuk
memahami suatu objek yang dihadapinya, hasil usaha manusia untuk memahami suatu
objek tertentu.
Cabang filsafat
yang membahas pengetahuan disebut epistemologi. Istilah lain dalam kepustakaan
filsafat dari epistomologi adalah filsafat pengetahuan, gnosiologi, kritika
pengetahuan, logika material, teori pengetahuan, dan kriteriologi.
Epistemologi
adalah cabang filsafat yang membicarakan tentang terjafinya pengetahuan, sumber
pengetahuan, asal mula pengetahuan, batas – batas, sifat, metode, dan validity pengetahuan.
Ilmu pengetahuan
diambil dari kata bahasa Inggris science,
yang berasal dari bahasa Latin scientia
dari bentuk kata kerja scire yang
berarti mempelajari, mengetahui. Pertumbuhan selanjutnya pengertian ilmu
mengalami perluasan arti sehingga menunjuk pada segenap pengetahuan sistematik.
Dalam bahasa Jerman wissenschaft.
The Liang Gie
memberikan pengertian ilmu adalah rangkaian aktivitas penelaahan yang mencari
penjelasan suatu metode untuk memperoleh pemahaman secara rasional empiris
mengenai dunia ini dalam berbagai seginya. Dan keseluruhan pengetahuan
sistematis yang menjelaskan berbagai gejala yang ingin dimengerti manusia.
Ilmu harus
diusahakan dengan aktivitas manusia, aktivitas itu harus dilaksanakan dengan
metode tertentu, dan akhirnya aktivitas metodis itu mendatangkan pengetahuan
yang sistematis.
Pengetahuan
ilmiah mempunyai 5 (lima) ciri pokok sebagai berikut:
1.
Empiris. Pengetahuan
itu diperoleh berdasarkan pengamatan dan percobaan,
2.
Sistematis. Berbagai
keterangan dan data yang tersusun sebagai kumpulan pengetahuan itu mempunyai
hubungan ketergantungan dan teratur.
3.
Objektif. Ilmu berarti
pengetahuan itu bebas dari prasangka perseorangan dan kesukaan pribadi.
4.
Analitis. Pengetahuan
ilmiah berusaha membeda – bedakan pokok soalnya ke dalam bagian – bagian yang
terperinci untuk memahami berbagai sifat, hubungan, dan peranan dari bagian –
bagian itu.
5.
Vertifikatif. Dapat diperiksa
kebenarannya oleh siapapun juga.
Adapun
menurut Poedjawijatno (1983) sifat ilmiah itu adalah ada objek
(berobjektivitas), bermetode, sedapat mungkin harus universal, dan bersistem.
(Poedjawijatno, 1983, hlm. 24-26).
Sumber
: Surajiyo 2012, Ilmu Filsafat Suatu Pengantar. Penerbit PT Bumi Aksara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar