Sabtu, 03 Desember 2016

Motivasi Guru dan Kreativitas Siswa dalam Pembelajaran di Kelas



C. Motivasi Guru dan Kreativitas Siswa dalam Pembelajaran di Kelas
Tenaga pendidik (guru) profesional haruslah disiapkan dengan matang untuk memenuhi layanan interaksi dengan siswa, sebagaimana diamanatkan oleh UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 1 Yt (1): “ Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan, mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menegah”.
Perkataan motivasi adalah berasal dari perkataan Bahasa Inggris: motivation perkataan asalnya ialah “motive” yang juga telah dipinjam oleh Bahasa Melayu/Bahasa Indonesia kepada motif, yakni bermaksud, tujuan. Motivasi memegang peran yang penting dalam proses belajar. Apabila guru dan orang tua dapat memberikan motivasi yang baik pada siswa atau anknya, maka dalam diri siswa  atau anak akan timbul dorongan dan hasrat untuk belajar lebih baik. Memberikan motivasi yang baik dan sesuai, maka anak dapat menyadari akan manfaat belajar sebagai akibat pengaruh negatif dari luar diri siswa.
1.      Jenis-jenis Motivasi
Berdasarkan sifatnya (Suryabrata, 1995:7) bahwa motivasi dapat dibedakan menjadi motif intrinsik dan motivasi ekstrinsik.
a.       Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah motivasi yang timbul dari diri sendiri dan tidak dipengaruhi oleh sesuatu di luar dirinya karena dalam setiap diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Orang yang tingkah lakunya digerakan oleh motivasi intrinsik, baru akan puas kalau tingkah lakunya telah mencapai hasil tingkah laku itu sendiri. Misalnya, orang yang gemar membaca tanpa ada yang mendorong, ia akan mencari sendiri buku-buku untuk dibacanya. Orang yang rajin dan bertanggung-jawab tanpa mengganggu komando, sudah belajar dengan sebaik-baiknya.
b.      Motivasi Ekstrinsik
Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian siswa mau melakukan belajar. Misalnya, siswa yang sedang menyelesaikan pekerjaan rumah, sekedar mematuhi perintah guru, kalau tidak dipatuhi, guru akan memarahinya.


Sumber : Hosnan. M, 2016 Etika Profesi Pendidik , Penerbit Ghalia Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar