C.
Motivasi Guru dan Kreativitas Siswa dalam Pembelajaran di Kelas
Tenaga pendidik (guru)
profesional haruslah disiapkan dengan matang untuk memenuhi layanan interaksi
dengan siswa, sebagaimana diamanatkan oleh UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen pasal 1 Yt (1): “ Guru adalah
pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan, mengevaluasi peserta didik pada pendidikan
anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menegah”.
Perkataan motivasi
adalah berasal dari perkataan Bahasa Inggris: motivation perkataan asalnya ialah “motive” yang juga telah dipinjam oleh Bahasa Melayu/Bahasa
Indonesia kepada motif, yakni bermaksud, tujuan. Motivasi memegang peran yang
penting dalam proses belajar. Apabila guru dan orang tua dapat memberikan motivasi
yang baik pada siswa atau anknya, maka dalam diri siswa atau anak akan timbul dorongan dan hasrat
untuk belajar lebih baik. Memberikan motivasi yang baik dan sesuai, maka anak
dapat menyadari akan manfaat belajar sebagai akibat pengaruh negatif dari luar
diri siswa.
1.
Jenis-jenis Motivasi
Berdasarkan
sifatnya (Suryabrata, 1995:7) bahwa motivasi dapat dibedakan menjadi motif
intrinsik dan motivasi ekstrinsik.
a. Motivasi
Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah motivasi yang
timbul dari diri sendiri dan tidak dipengaruhi oleh sesuatu di luar dirinya
karena dalam setiap diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.
Orang yang tingkah lakunya digerakan oleh motivasi intrinsik, baru akan puas
kalau tingkah lakunya telah mencapai hasil tingkah laku itu sendiri. Misalnya,
orang yang gemar membaca tanpa ada yang mendorong, ia akan mencari sendiri
buku-buku untuk dibacanya. Orang yang rajin dan bertanggung-jawab tanpa
mengganggu komando, sudah belajar dengan sebaik-baiknya.
b. Motivasi
Ekstrinsik
Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat
pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan
dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian siswa mau melakukan belajar.
Misalnya, siswa yang sedang menyelesaikan pekerjaan rumah, sekedar mematuhi
perintah guru, kalau tidak dipatuhi, guru akan memarahinya.
Sumber : Hosnan. M,
2016 Etika Profesi Pendidik , Penerbit Ghalia Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar