Selasa, 13 Desember 2016

Dialog adalah Komunikasi dan Interkomunikasi



Dialog adalah Komunikasi dan Interkomunikasi



Mustahil ada dialog tanpa adanya komunikasi. Komunikasi adalah inti dari fenomena dialog. Selama komunikasi tidak ada subjek-subjek yang pasif. Subjek-subjek memperlihatkan kemampuannya  untuk merangsek-menerobos-menyatu terhadap objek dari pemikiran mereka yang mengkomunikasikan isi yang kaya dan bermakna. Komunikasi dikarakterisasi oleh fakta bahwa ini adalah dialog, dalam hal dialog adalah berkomunikasi. Dalam perhubungan ini antara komunikasi dan dialog subjek-subjek yang terlibat dalam dialog mengekspresikan diri mereka sendiri melalui sebuah sistem tanda-tanda linguistic secara sadar. Agar tindakan komunikasi berhasil, harus terdapat kesesuaian antara subjek-subjek yang beromunikasi secara timbal-balik. Yakni, ekspresi verbal dari salah satu subjek harus dapat dipahami dalam kerangka acuan yang bermakna bagi subjek lainnya. Jika kesepakatan terhadap tanda-tanda lingistik ini digunakan untuk mengekspresikan objek yang dimaksud tidak ada, maka diantara subjek-subjek ini tidak akan dapat pemahaman. Dan komunikasi menjadi tidak mungkin. karena itu pemahaman dan komunikasi terjadi secara serempak, bukan hal yang terpisah satu sama lainnya. Sama kelirunya adalah konsepsi yang memandang tugas pendidikan sebagai sebuah tindakan men-transmisi atau sebagai extension sistemastis pengetahuan. Tugas pendidik bukan menetapkan diri sendiri berperan menyebarkan "Komunike-komunike", akan tetapi membangun komunikasi yang dialogis, dialog yang intensionalitas, sadar terhadap objek, dan kaya makna.




Sumber: Dr, Kesuma Dharma, Struktural Fundamntal Pedagogik. PT Refika Aditama 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar